Kasus DBD di Lawang Kidul Muara Enim Jadi Momok Warga

Uncategorized633 Dilihat

Muara Enim Sumselpost.co.id – Kasus Demam Berdarah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi momok bagi masyarakat Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Kali ini ditemukan di Desa Keban Agung atau lebih tepatnya di alamat BTN Keban Agung blok a23 atas nama Muhammad Qaisar Ananda (6).

Dilansir dari Faktamuaraenim.com, Riski selaku orang tua menyesalkan kasus seperti ini tidak perlu terjadi jika pihak pihak terkait mampu mengantisipasi Jauh jauh hari untuk pencegahan.

Baca Juga  Polisi Ini Diberhentikan Dengan Tidak Hormat Karena Tidak Masuk Kerja Lebih Dari 30 Hari

“Ya, sekarang anak saya menjadi korban, kalau seandainya lemari kemarin sudah ada kegiatan foging tentu hal ini dapat kita hindari,” ungkap Riski yang juga menempati posisi sebagai sekretaris DPC Gencar Kabupaten Muara Enim.

Riski juga menambahkan saat ini kondisi anak saya sudah membaik, namun jangan sampai kasus DBD harus memakan korban dulu baru pihak yang terkait turun tangan.

Baca Juga  Jejak Anggota DPRD Sumsel H. Peradjin Bin Sanibur: Tjokroaminoto-nya Parlementer Sumsel Tahun 1960

“Saya ingatkan kepada pihak terkait untuk segara turun lakukan foging secepatnya, jangan sampai ada korban jiwa baru mereka itu bergerak,” jelasnya.
Camat Lawang Kidul, Andrile Martin menyatakan saat ini ada laporan beberapa kasus warga terkena DBD di Desa Tegal Rejo dan Daerah Aska Agung.

“Saya sudah berkordinasi dengan perangkat Desa serta mendorong pihak Puskesmas Tanjung Enim untuk mengambil langkah langkah yang tepat untuk saat ini apakah harus menebar bubuk Abate atau melakukan foging” ucapnya.

Baca Juga  Polres OKU Gelar Press Release Tertangkapnya Pelaku Arisan Bodong

Lebih lanjut, Camat Lawang Kidul memberikan Himbauan kepada masyarakat untuk mengaktifkan gotong royong guna mencegah penyebaran kasus DBD di wilayah Lawang Kidul.

“Khusus wilayah padat penduduk agar perangkat pemerintah segera bergerak jangan sampai menyebar dan seluruh masyarakat dapat membantu kebersihan lingkungannya,” harap Andrille Martin, dilansir dari Fakta Muara Enim (06/04).(JNP)

Komentar