Ingin Mengetahui Silsilah Keturunannya di Palembang Kiagus Ainul Yakin Silaturahmi ke SMB IV

Uncategorized2011 Dilihat

Palembang, Sumselpost.co.id – Ingin mengetahui silsilah keturunannya di Palembang dan mengenal kembali tempat kelahiran leluhurannya di Palembang

Kiagus Ainul Yakin yang merupakan warga dari kota Mataram , Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama istri, Minggu (26/3) sore bersilaturahmi bersama Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn salah satu rumah makan di Palembang.

Hadir R.M.Rasyid Tohir, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Mas’ud Khan, Pangeran Jayo Syarif Lukman, Pangeran Suryo Febri Irwansyah (Vebri Al Lintani), seniman Sumsel Ali Goik, Heri Mastari dan Mang Jei, aktivis mahasiswa Wahyudi, jurnalis Dudy Oskandar.

Menurut Kiagus Ainul Yakin, di Lombok dirinya memiliki nama khas Palembang yaitu Kiagus .

“ Jadi kami itu bertanya Kiagus itu darimana , katanya dari Palembang kata orang-orang tua kami itu, jadi kami ini punya keinginan dulu ke Palembang , kapan sampai ke Palembang, alhamdulilah hari ini kami sampai ke Palembang , memang kami rencanakan dari dulu mau ke Palembang tapi hari ini seolah-olah mimpi bisa sampai ke Palembang, bisa bertemu dengan Sultan dan abang-abang semua disini, kayak di rencanakan padahal ini spontan saja, kami bersyukur sekali ,” katanya sembari mengaku baru pertama kali ke Palembang.

Baca Juga  Terjebak Jalan Rusak dan Berlobang Wartawan Muara Enim Alami Laka

Apalagi menurutnya niat dari awal lahir sudah mau ke Palembang karena namanya nama orang Palembang.

“Menurut cerita yang tua-tua dari keluarga kami , mereka dulu datang ke Lombok itu jadi saudagar, jadi gurulah , kalau diurut dari kami ini sudah generasi keempat , tahunnya saya tidak ingat, mereka itu awalnya tidak ada keinginan tinggal di lombok tapi mereka merasa cocok akhirnya mereka kembali ke Palembang ini membawa keluarga ke Lombok untuk tinggal, dan sampailah kami ke generasi keempat, nah kami yang generasi kebawah ini tidak tahu namanya Palembang , alhamdulilah hari ini kita menginjak kaki di Palembang,” katanya.

Karena takut nantinya di Lombok mereka hilang sejarah makanya di Lombok Palembang mereka dari keluarga sengaja membuat perkumpulan dimana setiap tiga bulan berkumpul untuk bersilaturahmi karena orang-orang tua mereka sudah tidak ada .

Baca Juga  Korban Pemerkosaan Anak Dibawah Umur di Banyuasin Lapor Ke DPRD Sumsel

“Cerita awalnya itu ada empat orang Palembang datang ke Lombok , itulah sekarang berkembang sekitar 500 KK kalau di jiwakan hampir ribuan dan itupun kami satu datuk itu ada 200 yang ada perkumpulan dan tiap tiga bulan kumpul , jadi datuk ini punya anak sembilan , punya cucu masing-masing , kalau saya 13 saudara, yang satu bapak , kalau dikalikan hampir 200 yang satu datuk itu, empat datuk sudah berapa cucunya ,” kata pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ini di Lombok.

Dia berharap kedepan silaturahmi dirinya dengan SMB IV dan saudara-sudara di Palembang tetap terjalin dengan baik dan berharap ada buku yang akan menceritakan sejarah orang-orang Palembang hingga sampai ke Lombok secara ilmiah.

Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn mengapresiasi kedatangan Kiagus Ainul Yakin yang merupakan warga Palembang sekarang tinggal di Lombok.

Baca Juga  Putusan Banding Pilwabup Kabupaten Muara  Enim dan Akibat Hukumnya

“Dimana dia (Kiagus Ainul Yakin) ingin mengetahui jatidiri uwong kita yang ada di Lombok , karena dia mengenal ada beberapa isu yaitu orang Palembang yang pertama kali ke Lombok itu ada empat orang, tiga orang bergelar Kiagus dan satu orang bergelar Kemas yang datang ke Lombok pertama kali yang kemudian menjadi cikal bakal orang Palembang di Lombok,” katanya.

Walaupun belum diketahui dari zuriat mana asal Kiagus Ainul Yakin yang leluluhnya di Palembang ini namun SMB IV yakin Kiagus Ainul Yakin bisa ketemu zuriatnya di Palembang bila terus berusaha.

“ Karena banyak sekali zuriat-zuriat yang ada disini (Palembang) yang mungkin ada catatan-catatannya,” katanya.

Komentar