Prajurit TNI Gugur Lagi oleh KKB, DPR Minta Strategi Tempur Harus Ditinjau Ulang

Nasional607 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id – Belum lama ini, prajurit TNI yang gugur lagi akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono menilai strategi tempur dan pendekatan yang dijalankan TNI di Papua perlu ditinjau ulang lantaran situasi tak kunjung kondusif.

“Strategi tempur dan pendekatan ke masyarakat tentunya harus di-review karena situasi masih belum membaik, korban jiwa terus berguguran, dan keamanan belum kondusif,” tegas Dave Laksono, Kamis (24/8/2023)

Dave menilai, status hukum TNI wajib dipertegas di dalam pengejaran KKB di Papua. “Jangan sampai mereka dituduh melakukan pelanggaran HAM kembali ketika memberantas kelompok teroris Papua tersebut. Padahal, keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai KKB itu jelas merupakan perlawanan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujarnya.

Baca Juga  Batasi Impor Barang Elektronik, DPR: Pemerintah Harus Perkuat Daya Saing Produk Dalam Negeri

“Mereka itu adalah teroris yang hanya ingin menghancurkan keberadaan Republik Indonesia,” jelas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Untuk itu, dia mengaku tak heran dengan dugaan alasan penembakan prajurit TNI karena KKB tidak senang dengan pembangunan Pos Satgas TNI/Polri yang ada di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Senin (21/8) lalu.

Baca Juga  DPR Sepakat Bentuk Badan Aspirasi untuk Tampung Aspirasi Masyarakat

“Ya, mana mungkin KKB senang dibangun pos tentara, wong itu musuh mereka. NKRI secara utuh adalah musuh mereka,” tambahnya.

Dave menyampaikan dukacita atas gugurnya Pratu Agung Pramudi Laksono (27) anggota Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI AL yang menjadi korban penembakan KKB. “Prajurit yang meninggal itu pahlawan bangsa dan wajib dapat penghargaan tertinggi,” ungkap Dave.

Baca Juga  DPR RI: Perlu Evaluasi, Kekerasan dan Asusila Biasanya Terjadi di Pesantren Tidak Berizin

Baku tembak antara anggota Satgas Yonif 7/Marinir dengan KKB Kodap XVI Yahukimo terjadi Senin (21/8) sekitar pukul 11.10 WIT. Kejadian itu menewaskan Pratu Agung Pramudi Laksono. Adapun Jenazah  telah diterbangkan dari Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan ke Jakarta pada Rabu menggunakan pesawat CN 235 ke Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Jenazah rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Grobogan, Jawa Tengah.(MM)

 

Komentar