JAKARTA,SumselPost.co.id – Mayoritas masyarakat yang mudik lebaran tahun 2023 ini menyatakan puas dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Namun, masih perlu ada evaluasi khususnya terkait dengan jalanan di daerah. Misalnya jalanan di daerah pedalaman kabupaten menuju kampung-kampung, selain jalan yang kurang layak, masih banyak mobil-mobil angkutan, Elf yang penumpangnya melebihi kapasitas.
Demikian disampaikan anggota Komisi V DPR RI FPKB Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz dalam dialektika demokrasi “Evaluasi Mudik 2023” bersama Anggota DPR Fraksi Gerindra Ir.Kamrusamad, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ramadhan, Sandi Nugroho, dan Ki Darmangtyas (Ketua INSTRAN/Institut studi Transportasi) di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta. pada Selasa (16/5/2023).
Diakui Neng Eem, jika jumlah pemudik Idul Fitri 1444 H ini jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, pasca dua tahun covid-19. “Kelancaran, kenyamanan, keamanan dan ketertiban itu akibat baiknya koordinasi dan persiapan yang luar biasa oleh pemerintah, sehingga hampir semua kendala teratasi. Pusat pun kini bisa intervensi ke provinsi dan kabupten/kota jika ada jalan yang tidak beres,” ujarnya.
Hanya saja kata Neng Eem, di jalur Puncak sampai saat ini belum teratasi. Sehingga perlu alternatif, misalnya pentingnya jalur Puncak 2, jalan nasional yang bukan saja menjadi tanggungjawab Kementerian PUPR, tapi semua stackholder termasuk Basarnas, BMKG, dan lain-lain. “Jadi, dengan UU No.II tahun 2022 tentang jalan ini bisa mengatasi persoalan jalan ini,” ungkapnya.
Kamrussamad juga mengakui jika arus mudik kali ini jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu karena infrastruktur darat, laut dan udara juga jauh lebih baik dimana dalam lima tahun terakhir ini telah menghabiskan biaya hingga ratusan triliun rupiah. “Bahkan ekonomi tumbuh 5,03% dari uang Rp280 triliun yang berputar selama lebaran, dan ini berdistribusi pada pergerakan ekonomi dari kota ke desa, daya beli masyarakat pun mengalami kenaikan,” tambahnya.
Karena itu menurut Kamrussamad, tradisi mudik ini harus dipertahankan. Redistribusi aset izin pertambangan di daerah pun harus ditata ulang, agar mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi di kampung. “Untuk itu, DPR mendukung penuh pembangunan infrastruktur karena berkonektifitas langsung dengan pertumbuhan ekonomi. Tapi, ke depan harus menyentuh UMKM dan Kemenparekraf agar ada perputaran produk-produk UMKM antar wilayah,” harapnya.
Sementara itu menurut Ramadhan, kenyamanan, kelancaran, ketertiban dan keamanan mudik kali ini karena Polri kerjasama dengan masyarakat melalui operasi ketupat 2023. Selain kebijakan one way, contra flow, pengawasan dari udara, pengamanan pemukiman, scurity cek ketersediaan logistik, pembagian bansos, mudik gratis, pengamanan tempat ibadah, pariwisata dan lain-lain.
“Maka wajar jika tahun ini ada 5894 kasus kecelakaan, 726 korban jiwa, turun dibanding tahun 2022 yang mengalami 7633 kasus dan 1121 korban jiwa,” jelas Ramadhan.
Ki Darmaningtyas mengatakan jika kepuasan mudik lebaran 2023 ini diakui mayoritas masyarakat. Terutama di Pelabuhan Merak – Bakahuni. Tapi, kali ini lancar, karena dipisahkan antara angkutan motor dan truk lewat Pelabuhan Ciwandan dan mobil tetap lewat Merak. “Sebagai masukan, mudik gratisnya dioptimalkan khsusunya ke luar Jawa. Baik menggunakan bus ke Sumatera, atau kapal laut ke Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB, Maluku, dan lain-lain,” katanya.(MM)
Komentar