Palembang, Sumselpost.co.id – Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Tani Indonesia (PTI) Sumsel serta diskusi publik dengan tema “Tansformasi Pemuda Tani Indonesia Dalam Pemanfaatan Teknologi Menuju Sumsel Mandiri Pangan” dilaksanakan di Graha Bina Praja, Jumat (13/1/2023). Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur Sumsel H Herman Deru.
Pelantikan dipimpin Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Tani Indonesia (DPP PTI) G. Budisatrio Djiwandono.
Gubernur Herman Deru mengajak kalangan petani milenial yang tergabung dalam kepengurusan DPD Pemuda Tani Indonesia Sumsel, mengharapkan kalangan petani muda ini untuk terus memberikan edukasi melalui cara mengubah pola pikir (mindset) dikalangan petani.
“Pemuda Tani Indonesia juga harus melakukan pemetaan potensi dan permasalahan yang dihadapi petani mulai dari budidaya bibit, teknologi pertanian hingga pemasarannya. Kita ingin petani punya jiwa entreprenuer memiliki jiwa pengusaha, tidak boleh ada lagi petani menjadi buruh dilahannya sendiri,” tegas Herman Deru .
Lebih lanjut Herman Deru yang juga selaku Pembina Pemuda Tani Indonesia Provinsi Sumsel menegaskan setelah dilantik kepengurusan ini maka sudah ada tanggung jawab besar yang menunggu di depan mata, yakni problem pertanian dari kluster profesi.
“Dimana saat ini yang menjadi petani justru usia yang mendekati pensiun, masih sangat jarang yang usia produktif, petani dijadikan profesi terakhir, oleh sebab itu pemuda harus diajak untuk tertarik menjadi petani,” harapnya.
Dia menjelasakan potensi pertanian Sumsel masih sangat banyak dan luas dengan kondisi demografi dan topografi yang beranaeka ragam.
“Tugas kalian Pemuda Tani Indonesia memberikan contoh, memberikan keteladanan bagi dalam peningkatan produktifitas. Profesi petani adalah profesi terhormat dan menjanjikan dalam meningkatkan penghasilan,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Provinsi Sumsel, Adzanu Getar Nusantara SH mengatakan, pihaknya bersyukur pelantikan hari ini berjalan dengan lancar dan dihadiri Gubernur Sumsel.
“Kami akan bersinergi dengan program-program yang sudah dicanangkan oleh Gubernur Sumsel terutama untuk program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP),” ujarnya.
Selain itu, sambung Adzanu Gentar Nusantara, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan steakholder dalam menyusun program-program kerja PTI Sumsel.
Adzanu mengungkapkan, pihaknya akan mengubah mindset mental masyarakat Indonesia khususnya Sumsel dari membeli menjadi penjual.
“Jadi mainset petani itu pekerjaan sampingan, itu akan kita ubah. Apalagi dengan hadirnya PTI dan support akademisi dari Pertanian, akan menjadikan pertanian dengan menggunakan teknologi yang modern untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan di bidang pertanian,” tuturnya.
Adzanu Getar Nusantara menuturkan, organisasi Pemuda Tani Indonesia adalah organisasi yang beranggotakan kalangan anak muda yang siap untuk meregenerasi para petani selanjutnya.
“Berdasarkan survei jumlah petani ada di rentan usia 45-65 tahun keatas. Sementara penduduk Indonesia petani muda dengan kisaran usia 30 tahun yang prentasenya hannya ada 10 persen,” paparnya.
Pemuda Tani Indonesia lanjut dia akan berfikir keras dalam upaya pengutan ketahanan Indonesia hingga 50 tahun kedepan. Karena itu dia mengajak petani milenial lebih aktif berpartisipasi mengembangkan sektor pertanian dengan cara yang lebih modern diwilayah mulai dari perdesaan.
“Kita dari Pemuda Tani Indonesia siap membantu Pemprov Sumsel membangun ketahanan pangan melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan,” ucapnya.
Lebih lanjut Adzanu menjelaskan, Indonesia sudah lama dikenal dengan sebutan negara agraris. Tanah air menyandang julukan tersebut bukan hanya karena banyaknya pertanian tapi juga bisanya jumlah penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani.
Jumlah petani di Indonesia saat ini masih didominasi oleh orang tua yang usianya di atas 45 tahun. Masyarakat muda Indonesia belum benar-benar tertarik untuk bekerja di sektor pertanian dan lebih memilih profesi lain. Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyebutkan petani muda dengan usia dibawah 30 tahun baru sekitar 10 persen. Menurut anak-anak muda saat ini anggapan pertanian yang harus panas-panasan, kotor berlumpur dan sebagainya yang artinya pekerjaan pertanian di Indonesia saat ini masih sangat tergantung dengan tenaga manusia dan belum banyak menggunakan teknologi. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu penghalang bagi kaum muda yang lebih menyukai bekerja dengan nyaman. Oleh sebab itu atas dasar permasalahan tersebut Indonesia membutuhkan regenerasi petani di kalangan generasi muda agar bisa mencapai ketahanan pangan secara berkelanjutan hingga masa datang.
“Kita semua berharap semoga kepengurusan DPD PTI ini dapat menjadi wadah yang menjadi pelopor regenerasi tersebut dengan terus memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan terhadap dunia pertanian dan sektor pangan. Pengurus PTI harus menyusun langkah strategis dan memanfaatkan teknologi. Pengelolaan organisasi yang berbasis digital adalah hal yang penting yang perlu menjadi perhatian agar organisasi lebih visioner dan modern. Sehingga menghasilkan ide gagasan yang inovatif sesuai dengan perkembangan zaman,” katanya.
Adzanu menuturkan, dengan hadir dan bergabungnya rekan-rekan di organisasi PTI ini khususnya kita di Sumsel dapat memperjuangkan provinsi yang kita banggakan dan sayang ini agar dapat perhatian yang lebih maksimal dari pemerintah pusat maupun daerah.
“Kita akan turut memastikan bahwa pemerintah benar-benar hadir untuk memperhatikan kemajuan teknologi pertanian, meningkatkan ketahanan pangan dan mensejahterakan kehidupan para petani,” ucapnya.
“Kita bersama PT Sumsel khususnya akan mengawal agar program-program pemerintah pusat untuk sektor pertanian dan ketahanan pangan dan lainnya agar juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumsel. Mudah-mudahan ketua umumnya juga wakil ketua komisi IV DPR RI dapat memperjuangkan hal tersebut. Di PTI kita bisa bersilaturahmi, bertukar informasi dan pengalaman dengan berbagai latar belakang background pendidikan pekerjaan. Juga bisa saling membuka peluang usaha dan kerjasama,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel Dr Ir H R Bambang Pramono MSi menuturkan, dengan telah dilantiknya PTI Sumsel maka ini menjadi salah satu Sumber Daya yang baru dalam mendorong Gerakan Sumsel Mandiri Pangan.
“Selamat kepada pengurus DPD PTI Sumsel dan 17 DPC PTI Kabupaten Kota se-Sumsel yang telah dilantik hari ini oleh Wakil Ketua DPP PTI,” katanya.
Setelah pelantikan ini, sambung Bambang, pihaknya menunggu undangan dari PTI Sumsel, yang akan mengadakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dalam menyusun program-program strategis untuk mendukung GSMP.
“Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel siap bersinergi dan mendukung program PTI Sumsel kedepannya,” ucapnya
“Apalagi tenaga penyuluh kita yang saat ini jumlahnya 1.400 penyuluh pertanian di 17 Kabupaten Kota se-Sumsel. Kita juga kita akan mensupport benih sayur-sayuran untuk dikembangkan diwilayah binaan PTI Sumsel,” tandasnya.
Komentar