Muara Enim, Sumselpost.co.id – Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI Ke-77 memiliki nilai semangat juang bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Moment hari kemerdekaan HUT RI biasa diisi dengan berbagai kegiatan, salah satunya dengan menggelar acara perlombaan.
Seperti yang digelar oleh warga RT 01 RW 01 Kelurahan Tungkal. Warga sangat antusias menyambut hari kemerdekaan Indonesia dengan mengisi moment tersebut dengan kegiatan perlombaan.
Warga RT 1 RW 1, sudah menggelar perlombaan dimulai pada tanggal 17 Agustus 2023 lalu, rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke 78 Rt 01 Rw 01 Dikelurahan Tungkal Kabupaten Muara Enim Sabtu Malam (18/08/23).
Kegiatan yang di mulai pukul 20.00 wib dan berakhir 24.00 wib di saksikan kurang lebih ratusan tamu undangan dan warga mayarakat kelurahan tungkal.
Sementara itu, Yusuf Ketua Panitia Pelaksanan ini menyampaikan sebagai turut memeriahkan HUT RI ke 78 tahun RT 01 mengadakan berbagai lomba yang telah di adakan beberapa hari lalu.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada panitia, warga masyarakat, beberapa pihak donatur organisasi yang telah mendukung terlaksananya acara ini baik moril maupu materil.
“Berbagai lomba ini, selain meraih kemenangan merupakan ajang silaturahmi antar warga masyarakat,”Ujar Yusuf Sabtu Malam (20/8).
Kemudian ditambahkan, Polian Ketua RT 01 RW 01 kelurahan tungkal mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada seluruh panitia dan warga masyarakat yang telah mensukseskan acara ini.
Menurutnya, Kegiatan HUT RI untuk memotivasi lebih semangat lagi warga masyarakat untuk menghargai kemerdekaan Indonesia,”Ungkapnya.
Tampak dihadiri Tokoh Masyarakat, ibu – Ibu Arisan Srikandi dan warga masyarakat kelurahan tungkal
Disebelum acara puncak dimulai, dibagikan berbagai hadiah perlombaan diantara busana, ayat pendek, karaoke, lomba kelereng, Lomba balap karung dan berbagai lomba lainnya.
Terpantau Hari ini Minggu (20/8) dilaksanakan penampilan kesenian jaranan Nguri Budoyo Tanjung Enim yakni tarian tradisional yang dimainkan oleh para penari dengan cara menaiki kuda tiruan yang tebuat dari anyaman bambu, yang hadiri diratusan masyarakat tungkal dan sekitarnya.
Komentar