Palembang,Sumselpost.co.id – Kesultanan Palembang Darussalam (KPD) bersama Komunitas Ziarah, Ikatan Keluarga Sarjana Kuburan (Sarkub) Nusantara terutama yang ada di Palembang melakukan ziarah ke komplek Pemakaman Kesultanan Palembang Darussalam di kawah Tekurep, Palembang, Jumat (26/1) malam. Kegiatan ziarah sendiri berlangsung secara khidmat.
Hadir Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Djayo Wikramo R.M. Fauwaz Diradja S.H. M.Kn , R.M.Rasyid Tohir,S.H Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Suryo Vebri Al-Lintani, Ketua rombongan ziarah RH Ahmad Mohammad KHI alias Gus Rudi Jenggot didampingi Koordinator Pecel Lele Lamongan H Sam, Kemas Umar, Ali Goik.
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Djayo Wikramo R.M. Fauwaz Diradja S.H. M.Kn mengatakan, kegiatan ziarah bersama Ikatan Keluarga Sarkub Nusantara terutama yang ada di Palembang bermakna bagaimana semua manusia akan merasakan bagaimana kedepan akan meninggal dunia.
“ Sehingga disitu nilai-nilai yang diambil , kita akan mati dan kita meminta dengan Allah SWT bukan meminta kepada kuburan tersebut, tapi dengan melihat kuburan tersebut kita ingat semua kita akan mati,” katanya.
Kedepan menurut SMB IV KPD akan mensuport kegiatan-kegiatan seperti ini karena bernilai positip dan juga meningkatkan ukhuwah dan tali silaturahmi diantara anggota didalam perkumpulan tersebut.
Sedangkan RH Ahmad Mohammad KHI alias Gus Rudi Jenggot mengatakan, ziarah Jumat (26/10) malam ini merupakan suatu kehormatan bagi Ikatan Keluarga Sarkub Nusantara karena bisa hadir di Komplek Pemakaman Kawah Tekurup tempat di makamkan Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo .
Dimana ikut hadir juga SMB IV yang menurutnya adalah suatu kehormatan bagi pihaknya.
“Ini adalah sebagian kecil dari keluarga besar Ikatan Keluarga Besar Sarkub Nusantara yang ada di Palembang karena Ikatan Keluarga Besar Sarkub Nusantara seluruh Indonesia ada terbanyak Jepara, Pati , Kudus, Demak ,” katanya.
Dimana jumlah anggota Ikatan Keluarga Besar Sarkub Nusantara yang ada di Palembang jumlahnya hampir 100 keluarga yang mayoritas berprofesi pecel lele tapi ada juga berkerja di profesi lain seperti di Polri dan lain –lain.
“ Jemaah Palembang udah mulai menggeliat , Jambi, Aceh , Jakarta, Depok , Bogor, kita hadir disini dengan niatan ibadah lillahi taala minimal mau menguri-nguri sejarah leluhur kita, sejarah para ulama, para penyebar agama Islam wal khusus beliau Sultan Mahmud Badaruddin Djayo Wikramo , karena tanpa adanya beliau Islam yang ada di Palembang ini tidak bisa berkembang begini besar dan menjadi agama yang mayoritas di Palembang Darussalam sampai saat ini,” katanya.
Tujuan sarkub ini menurutnya menjalin silaturahmi dan mencari saudara sebanyak-banyaknya dalam ukuwah Islamiah dengan cara yang satu yang pasti agamanya Islam kalau belum Islam tetap di jadikan sahabat.
“ Dan beraliran ahlul sunah wal jamaah,” katanya.
Kawah Tekurep sendiri adalah salah satu kompleks pemakaman Sultan-sultan yang pernah memerintah di Palembang dan kerabatnya.
Pembangunan kompleks pemakaman ini diprakarsai oleh Sultan Mahmud Jayawikrama, dan mulai dibangun pada tahun 1728 M.
Komentar