Tujuan Kunjungan Kerja Komisi II DPRD Kabupaten Muratara Guna Mendorong SK LP2B Agar Lebih Kongkrit

Uncategorized844 Dilihat

Palembang, Sumselpost.co.id – Kunjungan Kerja Komisi II DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ke Dinas Pertanian Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten (Muratara), bertempat di Aula Dinas Pertanian Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumsel, Senin (13/3/2023).

Ketua DPRD Kabupaten Muratara Efriyansyah S.Sos., menyampaikan bahwa dirinya mendampingi Ketua Komisi II beserta seluruh anggota Komisi II DPRD Kabupaten Muratara melakukan kunjungan kerja Ke Dinas Pertanian Pangan dan Holtikultura.

” tujuan dari kunjungan kerja kita kali ini hanya untuk mendorong SK LP2B agar lebih kongkrit lagi,” ujarnya.

Ruslan mengatakan, bahwa sebagai basis daerah pertanian dan perkebunan tentunya pihaknya sebagai anggota DPRD pihaknya tidak bicara teknis tapi hanya bicara mengenai kebijakan.

Baca Juga  Pj Bupati :  Konvergensi Program Untuk Cegah Stunting dan Hapus Kemiskinan Ekstrem

“DPRD sifatnya hanya mendorong namun Untuk hal hal teknis itu adanya di Dinas, setelah pulang nanti akan segera kita panggil Dinas terkait untuk mendorong SK LP2B agar datanya jelas dan lebih kongkrit lagi serta segera dapat terealisasi,” ungkapnya.

Untuk itu peran DPRD disini bicara tentang penganggaran, pembuatan perda dan pengawasan, untuk itu kita bicara tentang anggaran apa yang dibutuhkan sehingga sawah sawah ini tidak menjadi lahan nganggur,” mudah mudahan kedepan Muratara tidak hanya mengimpor atau mengambil beras beras dari Musi Rawas tapi dia berdiri di atas kakinya sendiri.

Baca Juga  BNNP dan Polda Sumsel Amankan 115 Kg Sabu

“Kami selaku Komisi II bersama Ketua DPRD Kabupaten Muratara melakukan berkunjung Ke sini untuk berdiskusi kira kira program seperti apa yang akan kita lakukan sekarang, seperti provinsi sedang menyusun data Luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan juga luas baku sawah, ini lah yang akan menjadi cikal bakal untuk menyusun data, jika sudah lengkap maka ini juga akan menjadi basis data bagi Provinsi serta tingkat Nasional untuk mengintropeksi”jelasnya

Ruslan mengatakan, kami mencoba bagaimana supaya lahan lahan pertanian termasuk juga khususnya lahan sawah harus kita garap secara intensif, karena kami berpikir bahwa harga karet sangat murah maka substitusi penghasilan itu harus jadi, salah satunya sawah itu harus digarap dengan baik.

Baca Juga  Awas Hati - hati Tertipu Dengan Asuransi AIA BCA

“Saat ini data yang kami dapatkan lahan sawah itu hampir 6500 sedangkan saat ini datanya baru 3260, untuk itu masih banyak data yang harus kita tingkatkan sehingga luas lahan untuk sawah itu bisa lebih baik,“ pungkasnya. (Niken)

Komentar