Tausiyah Ustadz Nurul Iman, Mengupas Golongan Manusia di Padang Mahsyar

Berita Utama189 Dilihat
banner1080x1080

Palembang, Sumselpost.co.id – Majelis langgar Merdeka 35 Ilir, pada hari Rabu bakda Maghrib (20/08/2025) mengadakan ceramah agama yang disampaikan oleh ustadz Nurul Iman.

Pengajian tersebut antara lain, membahas tentang keadaan Ummat manusia setelah hari kiamat. Pada hari kiamat nanti semua makhluk ciptaan Allah SWT mati dan musnah, tak terkecuali malaikat Izrail sang pencabut nyawa pun mati dan musnah.

Setelah itu semua makhluk dibangkitkan lagi dan dikumpulkan di padang Mahsyar. Semua makhluk khususnya manusia mencari tempat berlindung, namun sia-sia, dalam masa pencarian tersebut, ummat manusia menemui para nabi dan Rasul, nabi Adam, nabi Ibrahim, nabi Musa, nabi Isa, semua nabi dan Rasul tersebut tidak sanggup memberi perlindungan dan naungan. Nabi Isa memberitahukan bahwa yang dapat memberikan Syafaat adalah nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW memanggil, ummati, ummati, ummati. Maka semua Ummat manusia berkumpul memenuhi panggilan Rasulullah SAW tersebut, khususnya ummat nabi Muhammad SAW mendapatkan syafaat beliau diberi minum seteguk air dari telaga Al Kautsar.

Waktu penantian di padang Mahsyar adalah 50 ribu tahun, menunggu pengadilan yang Maha Adil yaitu Mizan. Ada beberapa golongan manusia yang menunggu pengadilan yang Maha Adil tersebut, pertama, golongan orang orang yang alim, para sahabat, tabiin, para wali Allah, para alim ulama, para ustadz, dan orang orang yang baik dan suci. Golongan ini dipastikan masuk surga.

Golongan kedua, orang orang yang berat timbangan amalnya, golongan ini pun masuk surga. Golongan ketiga, orang orang yang berat timbangan dosanya, golongan ini ditempatkan di neraka.

Namun ada satu golongan manusia yang tidak melalui timbangan (mizan), golongan ini diberi sayap dan terbang melewati jembatan Sirotol Mustakim dan langsung terbang ke surga manapun mereka suka karena Allah sudah mengizinkannya, golongan ini adalah golongan orang orang yang sangat sabar semasa hidupnya di dunia, wallahu aklam bishowab.
(Kms. Sofyan Abdullah)

Komentar