Takeda dalam Kemitraan dengan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan, Meraih Penghargaan PR Indonesia Award 2024 untuk Program Pencegahan DBD di Indonesia

Nasional312 Dilihat

LJakarta, 21 Maret 2024PT Takeda Innovative Medicines (”Takeda”) hari ini mengumumkan pencapaian yang luar biasa melaluipenghargaan perunggu yang didapat dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta.Penghargaan ini mengakui program corporate PR yang dijalankanoleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaiankegiatan yang komprehensif dan berdampak besar.

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan, “Kami sangat bangga untuk menerimapenghargaan yang luar biasa dari PR Indonesia ini, sebagaipengakuan atas komitmen kuat kami bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD di Indonesia. Pencapaian inimenggarisbawahi dedikasi kami untuk membuat perbedaan nyatadalam kesehatan masyarakat, sesuai dengan keahlian kami. Hal initidak akan mungkin terjadi tanpa adanya dukungan dan sambutanbaik dari pihak-pihak terkait, di antaranya Pemerintah RepublikIndonesia melalui Kementerian Kesehatan, para mitra di dunia kesehatan, komunitas, serta masyarakat umum. Prestasi ini bukanhanya milik Takeda, tetapi juga milik semua pihak yang sudahdengan gigih melakukan pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.

Baca Juga  20 Tahun Mengabdi, Cak Imin Kemas-Kemas Pamit Tinggalkan Senayan

Dalam kesempatan yang sama, dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, menyatakan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, “Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektror publik, yaitu pemerintah, dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyakkeluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk.

Dr. Imran menambahkan bahwa saat ini beberapa daerah telahmenetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue, “Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusialdalam pengendalian kasus DBD di Indonesia. Sampai denganminggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. Di bulan Maret ini saja, beberapa daerahsudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintahtidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif sepertiWolbachia dan vaksin DBD.”

Baca Juga  Hadiri KTT ke-43 ASEAN, Puan Singgung Pentingnya Sinergitas Parlemen - Pemerintah

Untuk membentuk pondasi yang kuat, Takeda dan Kementerian Kesehatan menyusun program kerja bersama dan meluncurkanKampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebihbanyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD besertatindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upayapreventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi. Kampanyeini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baikdengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untukmendukung upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia.

“Selain melalui program ini, komitmen kami dalam pencegahanDBD juga kami wujudkan melalui partisipasi kami sebagai salah satu anggota pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue,yang digagas oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan KementerianKesehatan. Untuk itu, kami berterima kasih kepada PR Indonesia yang telah merekognisi upaya pencegahan DBD yang kami lakukan. Tentunya, saya juga ingin berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI untuk komitmen yang luar biasa, para mitra, dan yang tidak kalah penting adalah seluruh karyawan Takeda di Indonesia, yang atas dedikasi dan kerja keras merekalah, kami bisamendapatkan penghargaan ini, tutup Andreas.

Baca Juga  Penetapan Tersangka Cagub Bengkulu Dinilai Upaya Politisasi

PR Indonesia Awards (PRIA) 2024 merupakan ajang kompetisiyang menilai kinerja kehumasan/PR di Perusahaan Swasta Nasional & Multinasional, BUMN, Anak Usaha BUMN, BUMD, PemerintahKota/Kabupaten/ Provinsi, Lembaga, Kementerian, dan PerguruanTinggi. Kompetisi ini menilai karya kreatif/program/pencapaian PR terbaik korporasi/instansi sepanjang Januari—Desember 2023.Tahun 2024 merupakan tahun ke-9 penyelenggaraannya dan telah menerima sejumlah 699 karya dari 219 institusi dan perusahaan dari berbagai industri dengan kategori yang berbeda, yaitu PR Program, Crisis Management, Owned Media, Digital Canal, Annual Report, PR Department, dan CSR Communications.

Komentar