Soroti Rendahnya Anggaran BSN, Erna Sari Dewi Menilai BSN Seperti Dianaktirikan

Nasional69 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id  – Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, menyoroti rendahnya alokasi anggaran untuk Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan mendorong agar pemerintah melakukan pengkajian ulang secara menyeluruh.

Menurutnya, BSN memiliki peran vital dalam menjaga mutu produk nasional dan mendukung peningkatan daya saing industri nasional, sehingga seharusnya mendapatkan perhatian lebih dalam kebijakan fiskal negara.

“Terkait alokasi anggaran BSN yang dipotong drastis, ini perlu dikaji ulang. Kita harus ingat bahwa BSN adalah aktor utama yang menjaga mutu produk nasional,” tegas Erna dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI bersama BSN, Selasa (8/7/2025).

Baca Juga  ICMI Gelar Buka Puasa Bersama di Rumah Dinas Wakil Ketua DPD RI

Erna menambahkan bahwa pemangkasan anggaran ini sangat tidak tepat, terutama di tengah kondisi industri nasional yang sedang menghadapi berbagai tantangan.

“Kalau kita bicara soal peningkatan daya saing industri, maka BSN harus diperkuat. Saat industri kita tidak baik-baik saja, lembaga seperti BSN justru sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Politisi Partai NasDem itu menyatakan keprihatinannya atas perlakuan fiskal terhadap BSN yang dinilai tidak adil dibandingkan lembaga lainnya.

Baca Juga  RUU Daerah Kepulauan Terhambat Masalah Kelautan, Sehingga Pembahasannya Molor 20 Tahun

“Saya melihat BSN ini seperti dianaktirikan. Kalau dibandingkan dengan lembaga lain, ibaratnya seperti bawang merah dan bawang putih,” sindirnya.

Erna juga menyoroti ketidakseimbangan antara kinerja BSN yang tinggi dan alokasi anggarannya yang justru menurun drastis.

“BSN mencatat realisasi anggaran sebesar 99,76%, tapi alokasi untuk tahun 2026 malah dipotong hingga 26%. Ini sangat tidak berbanding lurus,” tegas legislator Dapil Bengkulu tersebut.

Baca Juga  DPR: Pasokan Batu Bara Besar, Potensi Atasi Krisis Energi Nasional

Erna menegaskan bahwa Fraksi Partai NasDem merekomendasikan agar penurunan anggaran BSN dikaji ulang, karena berpotensi menghambat pelayanan publik dan melemahkan sistem mutu nasional.

“Penurunan anggaran ini bisa menimbulkan stagnasi terhadap pelayanan publik, terutama dalam menjaga mutu produk nasional. Ini harus menjadi perhatian serius,” pungkasnya. (MM)

Komentar