Pagaralam, Sumselpost.co id – Aksi pencurian biji kopi di wilayah Pagar Alam masih menghantui mengingat harganya yang mahal. Belum lama ini, di kawasan Jokoh, Kecamatan Dempo Tengah puluhan karung kopi berhasil dibawa kabur kawanan pelaku.
Namun sayang, aksi pencurian komoditi perkebunan ini, pemilik kopi enggan melaporkan ke aparat kepolisian terdekat.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Pagar Alam disela sela blusukan giat Bhaktikes HUT ke 77 Bhayangkara menyempatkan menyambangj petani kopi.
Tepatnya di Desa Genting, Kelurahan Jokoh Kecamatan Dempo Tengah belum lama ini. Dari bercengkrama dengan petani kopi sekaligus untuk mengetahui situasi kamtibmas ditengah musim kopi.
Hendri, salahsatu petani kopi setrmpat mengatakan, jika musim panen kopi saat ini cukup rawan aksi pencurian.
“Jika di Desa Genting masih terbilang aman, namun di desa tetangga (Simpang Jokoh), informasinya warga disana kehilangan kopi baru saja dipanen, katanya sekitar 20 karung,” ucap dia.
Senada dikatakan Ida, warga setempat, jika harga kopi saat ini sedang mahal. “Rege kawe mak ini sudah 38 ribu sekilonya,” Ujar dia dengan logat Pagar Alam.
Menyikapi hal tersebut Kapolres Pagar Alam AKBP Erwin Irawan SIK MH mengimbau, situasi panen kopi yang harganya sedang tinggi masyarakat harus waspada aksi pencurian kopi.
‘Jika mengetahui adanya pencurian, apalagi bila menjadi korban segera lapor ke aparat kepolisian terdekat, atau pak Bhabin,” katanya.
Kapolres sebelumnya juga menegaskan, untuk menciptakan situasi Kamtib aman dan kondusif, aktifkan pam swakarsa yakni Pos Kamling.
“Dengan mengaktifkan Pos Kamling, masyarakat sudah waspada dan melakukan tindakan preventif atau pencegahan,” pungkasnya.(Rep)
Komentar