Sebanyak 73 Sarjana UIBA Palembang di Wisuda dengan IPK Tertinggi 3,98

Sumselpost.co.id. Palembang,- Universitas IBA (UIBA) Palembang menggelar Sidang Senat Terbuka, Wisuda Sarjana XXXI dan Dies Natalis XXXV yang digelar di Ballroom Rambang Semesta jalan Mayor Ruslan nomor 18 Kelurahan 20 Ilir D.I Palembang, Sabtu (23/09/2023).

Sebanyak 73 Sarjana diwisuda dari empat Fakultas yang terdiri dari:
1. Fakultas Ekonomi = Sarjana Ekonomi (SE)
– Program studi Akuntansi berjumlah 16 Sarjana, dengan IPK Tertinggi 3.85
– Program studi Manajemen berjumlah 29 Sarjana, dengan IPK Tertinggi 3.98
2. Fakultas Pertanian = Sarjana Pertanian (SP)
– Program studi Agroteknologi berjumlah 2 sarjana, dengan IPK Tertinggi 3,97
– Program studi Agribisnis berjumlah 8 Sarjana, dengan IPK Tertinggi 3.85
3. Fakultas Hukum = Sarjana Hukum (SH)
– Program studi Ilmu Hukum berjumlah 8 Sarjana, dengan IPK Tertinggi 3.91
4. Fakultas Tehnik = Sarjana Teknik (ST)
– Program studi Sipil berjumlah 3 Sarjana, dengan IPK Tertinggi 3.17
– Program studi Mesin berjumlah 7 Sarjana, dengan IPK Tertinggi 3.53

Baca Juga  Anniversary ke 3 Tahun, Anissa Berharap Bisa Buka Cabang di Luar Kota

Dr. Tarech Rasyid M.Si selaku Rektor Universitas IBA Palembang mengatakan, Universitas IBA tidak sekedar meningkatkan mutu dalam pendidikan dan pengajaran, tetapi juga tetap mempertahankan biaya kuliah yang murah dan terjangkau.

“Kita berharap alumni Universitas IBA dapat berkontribusi di masyarakat untuk mensejahterakan rakyat Indonesia khususnya rakyat Sumatra Selatan, dari lulusan- lulusan ini kita berharap mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia atau mampu menekan tingkat kemiskinan di Indonesia,” Ujarnya.

Baca Juga  Dihadiri Jokowi, PKB Gelar Puncak Harlah ke-25 di Solo

Lanjut Dr Tarech menuturkan, Para pendiri Yayasan IBA mencoba mewujudkan mandat didalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dan berharap para alumni IBA dapat berkontribusi di masyarakat untuk mensejahterakan rakyat Indonesia khususnya Sumatera Selatan.

“Kedepannya Universitas IBA akan menambah program studi, tetapi masih dalam kajian. Kita senang mengkaji kira-kira program studi apa yang relevan dengan kondisi masyarakat sekarang ini. Tidak bisa kita menambah program studi yang hanya menciptakan pengangguran saja atau untuk memperbanyak mahasiswa atau alumni, tetapi alumni tidak bisa berkontribusi atau terserap dilapangan kerja dan membuat lapangan kerja baru,” bebernya.

Baca Juga  Politik Keumatan Harus Bergerak dari Identitas ke Keberpihakan pada Rakyat Kecil

“Kira-kira itu program studi jenis apa itu yang sedang kita kaji termasuklah program S2 itu juga sedang kita kaji. Kita juga telah berbicara kepada ketua atau pengurus yayasan IBA bahwa perlunya membuka magister, tetapi program studinya yang kita kaji,” Pungkasnya. (Ocha)

Postingan Terkait

Postingan Terkait

Komentar