Palembang, Sumselpost.co.id – Kepolisian Resor (Polres) Banyuasin melakukan pengecekan titik koordinat hotspot dan upaya pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Selasa (19/9).
Dan berdasarkan titik hotspot dari aplikasi dan satelite serta hotspot yang anggota temukan saat melaksanakan patroli udara di wilayah hukum polres Banyuasin.
Menemukan adanya sejumlah titik hotspot hingga melakukan upaya pemadaman di sejumlah titik hotspot tersebut. Di wilayah hukum Polres Banyuasin.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK melalui Kabid Humas, Kombes Pol Supriadi mengatakan, bahwa pihaknya menerima laporan mengenai adanya titik hotspot di wilayah Polres Banyuasin.
Sejumlah titik hotspot tersebut berada di daerah Talang Kelapa, Rambutan, Paldas, Pagar Bulan. Sedangkan untuk laporan dari masyarakat titik hotspot ada di Desa Mukut, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin.
“Alhamdulillah beberapa titik yang anggota kita di Polres Banyuasin maupun didapatkan dari masyarakat. Bisa teratasi dengan baik, hingga titik hotspot tersebut bisa dipadamkan,” ujarnya, Rabu (20/9).
Ia menuturkan, bahwa personelnya telah melakukan upaya di beberapa titik hotspot yang berpotensi menjadi karhutla. Dengan pencegahan sejak awal hal itu bisa teratasi.
Tidak hanya itu, dalam upaya mengatasi permasalahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Ogan Ilir.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) terjunkan 150 personel untuk bertugas mengatasi karhutla di kedua Kabupaten tersebut.
“Kita berikan tambahan tenaga bagi personel yang sebelumnya kita berangkatkan sebanyak 325 orang, untuk mengatasi permasalahan karhutla,” jelasnya.
Ia menambahkan ratusan personil tersebut akan beroperasi selama sepekan kedepan.
“Kami melihat situasi jika memungkinkan dalam waktu sepekan karhutla bisa teratasi.
Namun apabila situasi di lapangan tidak memungkinkan maka personel akan kembali pihaknya tambah. ” Kita membekali personel dengan alat yang memadai mulai dari mobil AWC. Beberapa unit mobil pemadam kebakaran, pompa air, hingga tangki air,” kataya.
Personel yang pihaknya turunkan ke Kabupaten rentan karhutla itu juga bertujuan untuk membantu masyarakat melakukan pencegahan.
Hingga bahkan melakukan penanggulangan karhutla baik lahan pertanian/perkebunan di sekitar kawasan desa atau pemukiman masyarakat.
“Kita berharap para personel terus menjaga kondisi kesehatan sehingga mampu bekerja maksimal dan karhutla bisa segera teratasi,” benernya.
Karhutla ini harus di akhiri agar kabut asap yang terjadi akibat karhutla bisa hilang dan potensi penyakit pernapasan yang di timbulkan akibat kabut asap tidak ada lagi.
Sedangkan operasional kendaraan hanya di sekitar jalan tol atau lokasi lain yang memungkinkan di lewati mobil damkar, jangan paksakan untuk masuk ke lahan gambut.
Karena kondisi lahan tersebut merupakan kawasan yang labil. Tingkatkan komunikasi dan kerjasama dengan instansi terkait guna memudahkan dalam penanggulangan Karhutla di wilayah operasi, upaya lainnya.
Kemudian laporkan setiap hasil pelaksanaan tugas melalui aplikasi Stop Karhutla Polda Sumsel. Dan tindak tegas jika ditemukan para pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Penebalan personel yang akan melaksanakan tugas BKO pada Ops Stop Karhutla Musi Tahun 2023 di 2 Kabupaten tersebut dengan menambahkan sebanyak 150 personel terdiri dari unsur Polri 82 personel.
Dan non Polri 68 personel (Senkom 50 personel, Damkar 16 personel, 2 personel mobil tangki air). Hingga penebalan personel ini akan di perbantukan untuk penanggulangan Karhutla wilayah Polres Ogan Ilir.
Selain itu juga, akan pihaknya turunkan sarana dan prasarana pendukung lainnya yaitu 2 unit AWC, 4 unit kendaraan Damkar, 1 unit truk tangki, 2 unit bus.
Kemudian 1 unit truk, 2 unit kendaraan double cabin yang akan digunakan untuk melakukan pemadaman api di wilayah Kabupaten OKI dan Ogan Ilir.
Komentar