Pererat Silaturahmi, Warga Rimba Ukur Gelar Sedekah Ruah Bersama

Berita Utama883 Dilihat
banner1080x1080

Muba Sumselpost.co.id ,- Sedekah ruwah merupakan salah satu tradisi bagi umat Islam untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Tradisi tersebut masih terus dilakukan hingga saat ini, terutama di daerah pedesaan yang masih kental akan nilai-nilai kebudayaan.

Misalkan di desa Rimba Ukur (C5) Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan warga desa Rimba Ukur tidak hanya melaksanakan sedekah Ruah secara individu, warga juga melakukan sedekah Ruah bersama secara bergotong royong.

Baca Juga  Plat Deuker Dijalan Plakat Tinggi Terancam Ambruk

Karena menurut mereka selain dapat membangkitkan semangat gotong-royong, dan memperkental tali silaturahmi sesama warga, sedekah Ruah bersama ini juga juga dapat membantu dan mengabulkan niat warga yang kurang mampu untuk mendoakan para leluhurnya masing-masing.

Kegiatan yang bertemakan,” Membangun Tradisi Gotong Royong Sebagai Wadah Silaturahmi Dalam Rangka Sedekah Ruah” itu dipusatkan di dusun 1 Desa Rimba Ukur, Minggu (25/2/2024) siang dengan dihadiri Kepala Desa, Bhabinsa, para Kadus, BPD, toko masyarakat, toko agama dan juga toko Pemuda.

Baca Juga  TPS 31 Kelurahan 35 Ilir  KPPS-nya Pakai Tanjak dan Gandik

Dalam sambutannya, Kepala Desa Rimba Ukur, Pi’u mengucapkan terimakasih kepada warganya yang telah bahu -membahu untuk mengadakan kegiatan tersebut.

“Disini saya mengucapkan terimahkasih kepada panitia penyelenggara dan juga warga yang begitu antusias untuk melaksanakan dan menghadiri kegiatan ini.

Insyaallah, selain dapat membangun budaya gotong royong, kegiatan sedekah Ruah ini juga dapat mempererat silaturahmi tali persaudaraan kita,”Ucap Pi’u.

Disisi lain, kades juga mengatakan, bahwa kita baru saja melewati pesta demokrasi. Jadi walaupun sebelum nya kita beda bendera namun kita tetap bersaudara.

Baca Juga  Sepeda Listrik Tidak Boleh Digunakan Dijalan Raya, Ini Penjelasan Dishub Muara Enim

“Dalam pesta demokrasi itu, terdapat berbagai macam bendera, mungkin ada yang kuning, merah, hijau, putih dan lain sebagainya. Jadi walaupun sebelum nya kita beda bendera, tapi kita tetap bersaudara.”Imbaunya.

Dari pantauan, usai dilakukannya pembacaan doa bersama, acara dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng dan makan bersama. (Ulandari)

Komentar