Marak GEPENG DiKawasan Perlintasan KAI Gelumbang Semua Diam Seribu Bahasa

Uncategorized534 Dilihat

Muara Enim Sumselpost.co.id – Beberapa pekan ini kawasan pintu perlintasan kereta api wilayah Gelumbang Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim terus mendapatkan sorotan publik khususnya para pengguna jalan, baik itu roda dua dan roda empat.

Pasalnya, kawasan tersebut, selain padatnya arus kendaraan yang melintas dikarenakan adanya kereta api yang lewat dan pintu perlintasan ditutup, dan saat pintu dibuka, jalur ini padat mobil dan motor tentunya dimanfaatkan oleh para pencari rezki seperti pengamen, badut, bahkan hingga seorang ibu menggendong seorang bocah menadahkan tangan kepada para pengemudi yang melintas, dan dengan miris meninggalkan anak yang satunya yang tak jauh dari jalan rel kereta api.

Baca Juga  Dr. Rahidin H. Anang : Pemimpin Harus Memiliki Karakter Yang Mampu Membuat Suatu Perubahan

Pemandangan gepeng (red.gelandangan dan pengemis) ini sangat memilukan di setiap harinya khususnya dikawasan pintu perlintasan kereta api kawasan Gelumbang Raya yang juga menjadi momok langganan macet tersebut. Media ini mencoba mencari kebenaran serta menelisik keberadaan para pencari rezki dikawasan pintu perlintasan kereta api tersebut, meski sulit mencari identitas mereka, bahkan enggan mereka dijadikan bahan berita media ini, namun fakta dilapangan, keberadaan mereka telah menjadi tontonan publik yang benar-benar nyata dan ada, namun sayangnya mereka hanya menjadi tontonan belaka.

Baca Juga  Peringatan Isra Mi'raj Dari Raden Muhammad Riyan Zakaria Djauharie Anggota Partai Nasdem

Seperti pada peristiwa pada hari ini Senin (15/05/2023) pukul 17:45 WIB, yang mana terdapat seorang bocah duduk sendiri tepat didepan penjaga pintu KAI kawasan Gelumbang Raya dengan diam dan seperti bingung melihat dan menatap lalu lalang kendaraan sembari menunggu ibunya yang tengah sibuk mengais rezeki dengan menggendong bocah sembari menadah tangan di padatnya arus kendaraan kawasan tersebut.

Baca Juga  Tiga Bayi Kembar Lahir di RS Bhayangkara Moh Hasan

(JNP)

Komentar