Harga Gula Cenderung Naik, Komisi IV DPR Dukung Percepatan Swasembada Gula Konsumsi

Nasional99 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id – Tren kenaikan harga gula konsumsi beberapa waktu terakhir menjadi sorotan banyak kalangan. Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Hindun Anisah mendesak pemerintah mempercepat realisasi target swasembada gula dari 2030 menjadi 2026 atau paling lambat 2028.

“Tingkat konsumsi gula di Indonesia cukup tinggi, tapi cadangan gula pemerintah (CGP) masih terbatas. Saya mendukung percepatan swasembada gula konsumsi sebagai langkah strategis untuk menstabilkan harga dan memperkuat cadangan nasional. Ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo,” tegas Hindun di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Baca Juga  Israel-Iran Memanas, Meutya Minta Pemerintah Aktif Diplomasi Deeskalasi Konflik Timteng

Menurut data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional per 10 Juli 2025, harga rata-rata gula konsumsi di tingkat konsumen mencapai Rp 18.284 per kg, lebih tinggi dari Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar Rp 17.500 per kg. Harga tertinggi tercatat di Papua (Rp 21.000), sedangkan harga terendah di Kepulauan Riau (Rp 15.211).

Baca Juga  BUMN Borong Dolar Di Tengah Harga Meninggi Sangat Tidak Bijak

Data Ditjen Pertanian tahun 2025 menunjukkan kebutuhan gula nasional sebesar 9,1 juta ton per tahun, terdiri dari 3,4 juta ton untuk konsumsi rumah tangga dan 5,7 juta ton untuk industri.

Untuk itu, Hindun menekankan pentingnya dukungan menyeluruh, termasuk dari pemerintah dan petani, untuk mendorong swasembada gula. Ia mendorong optimalisasi penyerapan hasil panen tebu dengan harga Rp 14.500 per kg di tingkat petani, melalui anggaran sebesar Rp 1,5 triliun yang disiapkan pemerintah melalui BUMN.

Baca Juga  Hadiri Syukuran HUT ke-100 Meriyati Hoegeng, Ketua DPR Bicara Soal Keteladan Istri Pejabat

“Produksi gula dalam negeri harus ditingkatkan dengan memaksimalkan lahan tebu yang ada. Berdasarkan data Kementerian Pertanian 2024, terdapat 520.823 hektare lahan tebu yang dikelola oleh 796.621 petani. Kami optimistis target swasembada gula konsumsi bisa tercapai lebih cepat, apalagi jika pengembangan varietas unggul terus dilakukan,” pungkas Hindun. (MM)

Postingan Terkait

Postingan Terkait

Komentar