Gerindra: Jangan Adu Domba Relawan, TKN dan Toxic

Nasional412 Dilihat

JAKARTA,SumselPost.co.id  – Ketua DPP Gerindra Habiburokhman meminta jangan ada adu domba antara relawan dan TKN (Tim Kampanye Nasional) Prabowo – Gibran. Sebab, relawan adalah bagian integral dari Tim Kampanye Prabowo Gibran.

“Jangan ada pihak – pihak yang memecah belah relawan dengan Tim Kampanye Nasional. Jangan dibeda-bedakan antara Relawan dan TKN. Relawan adalah bagian integral dari Tim Kampanye Prabowo Gibran,” tegas Ketua Komisi III DPR RI itu, Minggu (5/5/2024).

Menurut Habiburokhman, kebijakan kita sejak awal adalah menyatukan relawan dan unsur parpol dalam TKN, makanya ada Komando Golf yang khusus membidangi relawan. “Semua relawan Pak Jokowi dan relawan Prabowo Gibran terdaftar dan terkoordinasi di Komando Golf (bidang relawan) yang dikomandani oleh Haris Rusli Moty dibantu oleh sdr Imannuel Ebenezer dkk,” ujarnya.

Baca Juga  Puncak Bulan Bung Karno 2023, Puan Ajak Satgas dan Penari Kompak Gelorakan Salam Pancasila

Dikatakan, semua unsur TKN baik Parpol maupun relawan bergerak secara swadaya dan swadana menjalankan tugas masing-masing. Mereka tidak pernah meminta fasilitas dari TKN.

Selain itu lanjut Habiburokhman, semangat Pak Prabowo untuk merangkul sebanyak mungkin elemen bangsa, maka jangan dikotori gaya berpolitik toxic, dan memecah belah, ada yang entah dimana waktu pilpres tapi saat ini kemudian merasa menjadi pahlawan serta mengklaim kerja kerja relawan dengan tujuan minta jabatan tertentu di pemerintahan Prabowo – Gibran. “Inilah termasuk toxic yang sesungguhnya yang mungkin dimaksud oleh Pak Luhut,” pungkasnya.

Baca Juga  Ekonomi Bisa Tumbuh 5,3% Jika Konsumsi Domestik Terjaga

Sebelumnya, Luhut menyampaikan pesan kepada Prabowo Subianto dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, memberikan penjelasan terkait pesan Luhut untuk kabinet presiden terpilih hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto.

Terutama soal istilah orang “toxic” yang perlu dijauhi dari kabinet. Menurut Jodi, Luhut hanya sekedar memberi saran agar Prabowo memperhatikan adanya pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program pemerintah.

Baca Juga  Anis Matta : Ramadhan Saat Tepat untuk Membangun Koalisi Rekonsiliasi

Pak Luhut menggunakan istilah toxic untuk merujuk kepada pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program kabinet karena tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan,” jelas dia.

Luhut ingin menekankan pentingnya kesatuan fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan demi kepentingan bersama.(MM)

 

Komentar