Diduga Anaknya Jadi Korban Perdagangan Manusia Warga Tanjung Raja Ogan Ilir Minta Tolong Presiden Lewat Vidio

Berita Utama729 Dilihat

Ogan Ilir Sumselpost.co.id – Kepada Bapak Presiden Joko Widodo, dan para stafnya serta bapak Prabowo yang nantinya dilantik menjadi Presiden , Tolong pak, Anak kami yang kini tengah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI)yang diduga telah menjadi korban perdagangan manusia di negara Kamboja.

“Adapun diantara anak anak kami yang menjadi korban yaitu bernama Ifan Syaputra (21) Ahmad Junaidi (25), Ariyan (19), dan Didi Pramana (20), “ungkap keluarga korban Sayuri melalui Vidio yang diunggahnya. Kamis (13/06).

Diceritakan lagi oleh keluarga korban, berawal anak kami mencari kerja yang diberangkatkan oleh pihak agen yang hingga saat ini belum jelas dan tengah dalam pencarian kami sekeluarga dengan berharap pertanggung jawaban yang bermula saat itu anak kami berangkat dari Tanjung Raja menuju Kota Palembang yaitu diwilayah Bukit, dan kemudian mereka diantar menuju Kota Dumai Kepulauan Riau.

Baca Juga  Pabrik Conveyor STG Batubara PT Pusri Terbakar, Polisi Lakukan Penyelidikan

Masih kata orang tua korban Sayuti, bahwa sesampainya di Dumai mereka konon kabarnya ditempatkan di Mess penampungan selama sembilan hari untuk menunggu pembuatan paspor yang kemudian diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur laut, namun kabar mereka saat ini di negara Kamboja dengan perusahaan mereka bekerja di PT KPS.

Demikian diungkapkan Sayuti warga Tanjung Raja yang mewakili keluarga korban atas adanya peristiwa yang kini dalami anaknya tersebut.

“Mereka sempat memberi kabar kepada kami, bahwa justru terdapat perlakuan buruk sudah 3 bulan bekerja, mereka mengalami perlakuan tidak manusiawi dan kerap diperintahkan kerja setiap hari (siang.malam.red),”ujar Sayuti.

Baca Juga  Raih Podium Tertinggi, Pembalap Astra Honda Lanjutkan Kejayaan di Asia Talent Cup Qatar

Dikatakannya, mereka tidak hanya bekerja siang dan malam, namun siksaan juga didapat, seperti menjalankan pus up ratusan kali, serta mengangkat sebuah galon dari lantai 1 hingga lantai 8, bahkan jika mereka sakit, justru yang didapat denda ratusan dolar oleh PT KPS ,”tangis Sayuti orang tua korban lewat vidio yang diunggahnya, yang berharap bantuan pemerintah segera hadir(13/06).

“Kami akan melaporkan semua ini ke Aparat Penegak Hukum(APH), karena saat ini kami sekeluarga sulit untuk menghubungi mereka,”tutupnya.

Menyoroti hal tersebut, anggota Lembaga Informasi Pers Reformasi Nasional (LIPERNAS), mengatakan, tentunya ini menjadi bentuk keprihatinan kita, dan diharapkan semua pihak segera mengungkap yang kemungkinan bisa saja adanya keterlibatan pihak lain yang ikut menjadi bagian lingkaran penyaluran tenaga kerja yang diduga berkedok resmi tersebut.

Baca Juga  54 Personil Polres Muara Enim Naik Pangkat

Lanjutnya, persoalan human trafiking atau dugaan perdagangan manusia tersebut, bukan jadi masalah baru, dan itu pernah terjadi saat itu, “Nah, kini muncul persoalan baru dugaan kasus perdagangan manusia, dan kami dari Lipernas RI Sumsel, tentunya juga tidak tinggal diam guna untuk membantu serta mengungkap dugaan kasus persaingan manusia tersebut.

“Serta mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) serta unsur terkait mengungkap dugaan kasus ini, karena mereka juga punya hak yang sama untuk dilindungi,”harapnya.(J.red).

Komentar