Asosiasi Komunikolog Indonesia: Tak Ada Masalah dengan Ganjar & Adzan

Nasional582 Dilihat

JAKARTA,SumselPost.co.id – Asosiasi Komunikolog Indonesia buka suara terhadap isu tampilnya Ganjar Pranowo di salah satu siaran adzan stasiun televisi swasta. Suko Widodo Ketua Asosiasi Komunikolog merasa tak ada masalah apapun dengan kreativitas seperti itu.

“Dari sisi peraturan-perundangan tak ada yang dilanggar. Ini kan bukan masa kampanye. Terdaftar di KPU sebagai Capres juga belum. Di dalamnya pun tak ada bahan kampanye apapun. Saya bingung dimana letak kontroversinya,” tutur pakar komunikasi Universitas Airlangga itu, Senin (11/9/2023) .

Emrus Sihombing, pakar komunikasi Universitas Pelita Harapan menambahkan, “Sebelum ada wajah Ganjar, kan banyak juga wajah-wajah orang lain dalam siaran tersebut. Dalam konteks tersebut, Ganjar kan orang biasa, tidak ada bedanya dengan wajah-wajah umat lainnya yang tampil pada adzan tersebut. Ajakan Ganjar maupun semua yang pernah tampil di adzan itu adalah sesuatu yang baik.”

Baca Juga  Kedepankan Kampanye Program dan Gagasan, KIB Koalisi Paling Solid

Senada dengan itu, Iwel Sastra, peneliti dan pengajar komunikasi pada London School of Public Relations menyatakan,” Agak susah mencari-cari alasan meributkan siaran adzan tersebut. Pasal mana ya pada Undang-Undang Penyiaran yang dilanggar?”

Peneliti komunikasi politik, pada Institut Salemba School, Effendi Gazali menyampaikan pandangannya,” Tentu saja isu tersebut boleh-boleh saja menggelinding jadi diskusi publik. Apalagi kalau mau ditiru, kesannya jadi tidak kreatif. Di sisi peraturan, pasti tak ada aspek apapun yang dilanggar. Ajakannya juga ke arah yang positif.”

Baca Juga  Ganjar-Mahfud akan Memberdayakan Guru Ngaji Menjadi Kebijakan Nasional

Effendi tak ketinggalan menambahkan tips: “Kalau kemudian mau lebih mengayomi, bisa juga dibuat variasi adzan dengan beberapa wajah tokoh nasional kita. Jadi terkesan tidak hanya satu figur.”

Hasrullah, ahli komunikasi Universitas Hasanuddin ikut memperkuat usul Effendi. “Bisa saja segera ditambahkan wajah para ulama lain. Misal wajah Tuan Guru Bajang, atau beberapa wajah lain dari Kawasan Timur Indonesia. Sehingga lanskapnya lengkap dari seluruh Indonesia,” tambah Hasrullah.

Baca Juga  Pameran Komite Hijaz: Perkuat Sejarah, Pembuka Jalan Khidmah

Ia mengusulkan semua tokoh nasional membuat cara-cara komunikasi yang tak kalah kreatif, ketimbang meributkan sesuatu yang ajakannya positif. “Buatlah cara-cara komunikasi yang lebih kreatif dan positif,” pungkasnya.(MM)

 

Postingan Terkait

Postingan Terkait

Komentar