Muara Enim Sumselpost.co.id – Aksi demo warga Desa Sukadana Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim di PT Rumpun Enam Saudara (R6B) Sungai Rotan beberapa waktu lalu yang sempat berujung anarkis tersebut, mendapatkan berbagai tanggapan dari berbagai kalangan.
Tuntutan warga terkait adanya lahan desa yang diduga dicaplok oleh perusahaan yang bergerak di bidang buah sawit tersebut, tentunya harus diselesaikan secara tegas serta bijak oleh kedua belah pihak, namun sangat disayangkan, bahwa aksi demo saat itu telah berujung anarkis dengan melakukan hal yang tidak diinginkan, dan tentunya atas adanya peristiwa yang mengakibatkan awalnya terjadi keributan tersebut, mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) dapat mengungkap serta tegas mengambil tindakan.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim Lekiin Sabarno, yang menyatakan sangat menyayangkan adanya aksi demo warga Desa Sukadana di PT R6B berujung anarkis tersebut, dan pihaknya juga menyesalkan peristiwa kericuhan terjadi.
“Ya, sebagai Organisasi kedaerahan Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Kecamatan Sungai Rotan, kita sangat prihatin jika melihat beredarnya vidio aksi demo yang tersebar di media sosial berujung anarkis tersebut, dan peristiwa itu harus diungkap, apakah terdapat aktor dibalik kericuhan itu,”ungkap Lekiin Sabarno, usai melaksanakan kegiatan kepemudaan di Bukit Kota Palembang melalui via WhatsApp nya (30/11).
Dikatakan Lekiin, bahwa aksi unjuk rasa tidak dilarang dalam menyampaikan tuntutan hak atas lahan yang diduga dicaplok oleh perusahan tersebut, dan kami sangat mendukung dan siap membantu jika memang hak atas lahan desa tersebut benar adanya telah diserobot perusahan, namun jika aksi unjuk rasa terdapat adanya dugaan ditunggangi kepentingan yang lain tersebut, tentunya ini perlu dipertanyakan, karena yang kami dengar masalah lahan ini terjadi dari tahun 2016, kok, anehnya baru sekarang tahun 2023 diributkan hingga berujung anarkis serta terdapat satu korban luka terbakar.
“Usut tuntas peristiwa yang terjadi itu, siapa aktor dibalik kericuhan tersebut, dan meminta PT R6B juga dapat menjelaskan adanya tuntutan warga desa Sukadana tersebut,”tegas Ketum PPM Lekiin Sabarno.(JN*)
Komentar