Zuriat Kiai Kemas Muhadda Sosialisasikan Peranan Ratu Sinuhun Dalam Wisata Religi dan Sejarah Palembang

Berita Utama66 Dilihat
banner1080x1080

Palembang, Sumselpost.co.id – Dalam upaya melestarikan nilai-nilai sejarah dan keagamaan Kesultanan Palembang Darussalam, Zuriat Kiai Kemas Muhadda melaksanakan kegiatan Wisata Religi dan Sejarah dengan fokus sosialisasi peranan Ratu Sinuhun, tokoh perempuan berpengaruh dari masa Kesultanan Palembang.

Kegiatan yang diikuti oleh 80 peserta tersebut diawali dengan ziarah ke kompleks pemakaman Sultan Abdul Rachman Kholifatul Mukminin Sayidul Imam di belakang Pasar Cinde, dilanjutkan ke Ungkonan Kiai Kemas Muhadda, Kawah Tekurep, Makam Ki Gede Ing Suro, dan berakhir di Kompleks Pemakaman Sabo Kingking, tempat dimakamkannya Ratu Sinuhun, Minggu (5/10/2025).

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Ungkonan, Dr. H. Masagus Hakim Mansyur, M.Kes., danlanjutkan dengan untaian doa dan zikir bersama dipimpin Ustazd Kemas H. Azhari Ilyas, Lc. Ketua Pelaksana, Masayu Aminah Merry, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kesepakatan bersama para pengurus dan anggota.

“Wisata religi ini menjadi momentum silaturahmi, sekaligus media edukasi sejarah dan pengenalan sosok-sosok penting dalam sejarah Palembang, termasuk Ratu Sinuhun,” ujar Masayu.

Dalam kegiatan tersebut, sejarawan Palembang Dr. Kemas A.R. Panji, M.Si., memberikan penjelasan tentang sejarah Kesultanan Palembang dan peranan perempuan dalam struktur sosial dan keagamaan pada masa itu. Menurut Dr. Kemas Panji, Ratu Sinuhun merupakan figur perempuan Palembang yang berperan penting dalam menjaga harmoni dan spiritualitas di lingkungan kesultanan.

“Beliau bukan hanya tokoh istana, tetapi juga panutan masyarakat karena kebijaksanaan dan dedikasinya terhadap nilai-nilai Islam dan budaya lokal,” ungkapnya.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Masjid Agung Palembang, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, serta penutupan di sentra kuliner Pempek Rayhan 26 Ilir Palembang.
Perwakilan panitia, Nyimas Yasmin, menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi agenda berkelanjutan.

“Kami berharap kegiatan wisata religi dan sejarah ini dapat dilakukan secara berkala dengan tema yang lebih luas, seperti wisata religi dan masjid kuno di Palembang,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata pelestarian warisan sejarah dan budaya Palembang, sekaligus penghormatan terhadap tokoh perempuan agung — Ratu Sinuhun, simbol kebijaksanaan dan spiritualitas perempuan Sumatera Selatan.

Komentar