Zuriat Kesultanan dan Aliansi Penyelamat BKB Temui Pangdam II Sriwijaya, Bahas Penolakan Pembangunan Gedung Baru RS dr. Ak Gani

Berita Utama49 Dilihat
banner1080x1080

Palembang, Sumselpost.co.id – Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis, M.D.A mengundang zuriat Kesultanan Palembang Darussalam, Tim Ahli Cagar Budaya Kota Palembang, Aliansi Masyarakat Penyelamat Cagar Budaya (AMPCB), Aliansi Penyelamat BKB, Tim Percepatan Pemajuan Kebudayaan Palembang (Tim 11), sejarawan dan budayawan untuk berdiskusi terkait polemik pembangunan gedung baru RS dr. Ak Gani di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB). Pertemuan berlangsung di ruang tamu Pangdam II Sriwijaya, Rabu (10/12/2025).

Rencana pembangunan gedung tujuh lantai RS dr. Ak Gani dengan dukungan dana Bantuan Keuangan Bersifat Khusus Pemprov Sumsel sebesar Rp53 miliar pada 2026 menuai penolakan dari zuriat Kesultanan Palembang dan sejumlah elemen masyarakat. Mereka menilai proyek tersebut berada di kawasan cagar budaya BKB. Atas dasar itu, aksi 1212 Penyelamatan BKB dijadwalkan digelar Jumat (12/12/2025) di Markas Kodam II Sriwijaya dan Kantor Gubernur Sumsel.

Dalam pertemuan tersebut, Pangdam didampingi Asintel Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Yogi Muhamanto, Kakesdam II/Sriwijaya Kolonel Ckm dr. Maksum Pandelima, Karumkit Tk II Ak Gani Kolonel Ckm Dr. dr. Nirwan Arief, Kapendam II/Sriwijaya Letkol Inf Yordania, serta Kazidam II/Sriwijaya Letkol Czi Rahadian Firnandi.

Turut hadir Sultan Palembang Darussalam SMB IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diradja, budayawan Vebri Al Lintani, akademisi Unsri Prof. Dr. Farida R. Wargadalem, Dr. Kemas A.R. Panji (TACB Palembang), para zuriat Kesultanan Palembang, sejarawan, serta unsur Tim 11.

Sultan SMB IV: Aksi 1212 Bukan Hanya Penolakan, tetapi Desakan Revitalisasi BKB

Sultan SMB IV RM Fauwaz Diradja menjelaskan bahwa pertemuan tersebut sebagai bentuk komunikasi dan penyamaan pandangan antara zuriat, masyarakat, dan Kodam II Sriwijaya.

Menurutnya, aksi 1212 bukan hanya memprotes pembangunan gedung tujuh lantai RS dr. Ak Gani, melainkan mendesak percepatan penetapan BKB sebagai kawasan cagar budaya yang harus difungsikan sesuai nilai heritage-nya.

“Soal relokasi TNI dari BKB masih berproses. Kita harap ada good will dari pemerintah daerah untuk menyediakan lahan relokasi sehingga BKB bisa dikembalikan sebagai Defence Heritage dan pusat sejarah Palembang,” ujarnya.

Aliansi: Revitalisasi Harus Bersifat Menyeluruh

Budayawan Vebri Al Lintani (AMPCB) menyampaikan bahwa Pangdam II Sriwijaya mengapresiasi upaya penyelamatan BKB dan telah bekerja sama dengan Pemkot Palembang untuk membuka sebagian kawasan BKB bagi wisata.

Namun, Vebri menegaskan Aliansi tetap menolak pembangunan gedung enam/ tujuh lantai RS dr. Ak Gani yang dinilai berada dalam zona cagar budaya.

“Revitalisasi BKB baru dianggap selesai jika ada kebijakan resmi dari Presiden atau Menhan, mengingat aset ini milik Kemenhan,” katanya.

Ia juga memaparkan bahwa berdasarkan keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (2004) dan kajian Balai Arkeologi, batas kawasan BKB mencakup Sungai Tengkuruk, Sungai Kapuran, dan Sungai Musi, sehingga bangunan baru di area tersebut berpotensi merusak nilai arkeologis.

TACB: Pengembangan RS Harus Dipindahkan

Dr. Kemas A.R. Panji menyayangkan pembangunan gedung baru RS dr. Ak Gani dan mengusulkan agar pengembangannya dialihkan ke lokasi lain.

“Harus ada sinergi antara Kodam, Pemkot, dan Pemprov untuk membuka akses publik dan memastikan perencanaan BKB sesuai kaidah cagar budaya,” katanya.

Sementara itu, Prof. Farida Wargadalem dan Raden Alex Sandi sepakat perlunya relokasi RS dr. Ak Gani demi menjaga keaslian kawasan cagar budaya.

Pangdam II Sriwijaya Tegaskan Komitmen

Menanggapi berbagai pandangan tersebut, Pangdam Mayjen TNI Ujang Darwis menegaskan komitmen Kodam II Sriwijaya untuk menjaga dan melestarikan BKB sebagai salah satu ikon sejarah Sumatera Selatan.

“Kodam II/Sriwijaya berkomitmen menjaga, merawat, dan melestarikan Cagar Budaya Benteng Kuto Besak,” tegas Pangdam.

Ia juga menyampaikan rencana penataan kawasan BKB agar lebih modern, tertata, dan bermanfaat bagi masyarakat, serta mengajak zuriat Kesultanan untuk mengunjungi spot-spot cagar budaya di RS Benteng dan Kesdam II/Sriwijaya.

Komentar