Muba Sumselpost.co.id ,- Warga Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengeluhkan kelangkaan Gas elpiji melon 3 kilogram. Meskipun warga telah mencari jualan gas elpiji ke desa-desa tetangga bahkan keluar Kecamatan namun tak membuahkan hasil.
Misalkan di desa Rimba Ukur (C5) Kecamatan Sekayu. Dari pantauan pada, Jumat (24/5/2024) pagi, tampak puluhan warga membawa tong Gas elpiji 3 Kilogram dengan menggunakan sepeda motor di jalan Sekayu-Plakat Tinggi.
Warga tak hanya mendatangi pangkalan gas LPG dan warung-warung yang didesa tersebut, mereka juga mencari jualan gas elpiji ke desa tetangga bahkan keluar Kecamatan.
“Waduh, kami warga kesulitan mas, sudah beberapa hari ini Gas elpiji kosong. Meski kami sudah mencari kedesa-desa tetangga bahkan keluar Kecamatan, namun tidak membuahkan hasil, begitu juga warga dari desa kecamatan tetangga, ternyata mereka juga mengeluhkan kelangkaan Gas elpiji 3 kilogram,” Ujar Rasid (35) warga desa Rimba Ukur saat dibincangi wartawan Sumsel post, tadi pagi.
Hendri (48) pemilik pangkalan Gas elpiji di desa Rimba Ukur mengaku, bahwa jata Gas elpiji untuk desa rimba Ukur memang tidak mencukupi.
“Kami hanya mendapat kiriman dari agen sebanyak 260 tabung gas, itupun dikirim dua kali dalam satu bulan, berarti dalam 1 bulan kami hanya mendapat jatah 520 tabung, ini lebih dari kurang, karena penduduk desa Rimba Ukur ini banyak,” Ujarnya.
Hendri juga berharap penambahan kuota tabung gas Elpiji untuk desa Rimba Ukur.
“Kalau bisa kuota di tambah lagi dan jadwal pengiriman di persingkat menjadi satu minggu satu kali pengiriman agar warga tidak kekurangan. Mau lebih lebih bagus lagi pemerintah medata ulang, berapa kebutuhan gas elpiji di setiap desa.”Harapnya.
Sementara Kepala desa Rimba Ukur Pi’u melalui, kepala Dusun 5 Sutikno mengatakan, bahwa penduduk desa Rimba Ukur sekarang ini, sudah hampir 1000 kepala keluarga (KK).
“Harapan kami selaku pemerintah desa, kuota Gas elpiji itu di tambah agar mencukupi. Karena penduduk desa Rimba Ukur sekarang ini sudah hampir 1000 kepala Keluarga (KK). “ pungkasnya. (Ulandari)
Komentar