Pali, Sumselpost.co.id – Warga Desa Betung Raya (Desa Betung Selatan, Betung dan Betung Barat) kembali merasakan dentuman keras akibat kegiatan seismik 3D oleh PT Daqing Citra Petroleum Technology Service.
Sebelumnya, pada Jumat, 1 September 2023 sejumlah warga yang seolah-olah mewakili masyarakat Betung Raya menggelar aksi demo di Mess PT Daqing yang berlokasi di Goyang Lidah Betung Selatan.
Dalam aksi demo tersebut, PT Daqing setuju membuat surat pernyataan akan dihentikannya giat seismik 3D di Wilayah Abab sebelum merealisasikan tuntutan warga terpenuhi. Surat pernyataan tersebut diketahui dan ditandatangani oleh Kades Betung Selatan, Betung Barat, dan Betung. Serta Camat Abab.
Beberapa Point yang menjadi tuntutan warga pada 1 September 2023 diantaranya, meminta Pihak PT Daqing segera memvalidasi dan mengecek rumah-rumah warga yang mengalami keretakan akibat kegiatan seismik.
Namun, seiring waktu berjalan, pada tanggal 10 September 2023 sejumlah warga yang seolah-olah mewakili masyarakat ternyata membuat kesepakatan baru dengan pihak PT Daqing. Surat kesepakatan tersebut juga diketahui oleh Kepala Desa Betung, Betung Barat, dan Betung Selatan. Salah satu pointnya, yakni PT Daqing melakukan pengecekan pada bangunan yang diklaim dimulai dari tanggal 3 September 2023. Selanjutnya melakukan verifikasi sesuai dengan data yang masuk.
Atas kesepakatan tersebut, PT Daqing Kembali melakukan giat Seismik yang saat ini tengah melakukan penembakan atau pengeboman di lobang-lobang bor di wilayah Kecamatan Abab.
Kerasnya bunyi dentuman pun dirasakan awak media ini. Bahkan, Pantauan di lapangan banyak rumah-rumah warga telah mengalami retak-retak akibat giat pengeboman tersebut.
Salah satu warga yang rumahnya mengalami keretakan yang namanya tak mau dimuat di pemberitaan mengaku was-was ganti rugi rumah retak akibat giat seismik nantinya asal-asalan.
“Dalam surat kesepakatan tersebut tidak tercantum bagaimana menentukan nilai ganti rugi rumah warga yang retak. Bisa saja nanti terjadi konflik atau ketidak kesepakatan perihal nilai ganti yang disodorkan,” ujar salah satu warga, Selasa, 12 September 2023.
“Apalagi hingga saat ini rumah saya belum divalidasi atau didatangi sama sekali oleh yang katanya ada tim validasi,” timpalnya.
Warga desa lainnya, Fujianto menyayangkan perwakilan warga yang melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan dan dengan cepat merubah tuntutan pada aksi damai 1 September.
“Harusnya komitmen pada beberapa Point tuntutan sebelumnya. Di sisi lain, pertemuan tersebut banyak warga yang tidak mengetahui,” katanya.
Dia mengaku telah membaca beberapa poin dari kesepakatan tersebut, namun yang sangat krusial yakni perihal ganti rugi rumah warga yang retak.
“Pada poin ini yang krusial. Karena bagaimana nantinya jika pemilik rumah tidak setuju perihal nominal ganti rugi,” tanya dia.
“Harus mengadu kemana warga? Ini rentan sekali dan saya khawatir akan jadi Permasalahan dikemudian hari,” timpalnya.
Sementara itu,Vice Chief Pekerjaan Survei Seismik 3D Abab, Jabal Nur saat dimintai statementnya perihal kekhawatiran warga tersebut mengatakan jika pihaknya sudah melakukan mediasi dengan warga.
“Hal tersebut sudah dilakukan mediasi dengan masyarakat dan kegiatan seismik telah berjalan kembali. Perihal tuntutan warga, sudah dijelaskan dalam sebuah forum pertemuan menghasilkan kesepakatan bersama untuk kegiatan survei tetap berjalan,” jawabnya, Selasa, 12 September 2023.
Anggota DPR RI Julian Gunhar Minta Pelaksanaan Pekerjaan Survei Seismik 3D ABAB di Sumsel tak dilakukan pembayaran sebelum Diaudit
Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI Julian Gunhar mengungkapkan, bahwa Tim Kunjungan Kerja komisi VII DPR RI meminta untuk dilakukan audit terkait proses pelaksanaan pekerjaan survei seismik 3D oleh PT Daqing Citra di Wilayah kerja Pertamina EP Zona 4 Sumatera Selatan (Sumsel).
“Kedatangan Kami, Komisi VII DPR RI ke Sumatera Selatan khususnya ke PT Pertamina Hulu Rokan kali ini untuk memastikan sejauh mana progress proyek survei seismik 3D ABAB ini,” ungkap Julian kepada Parlementaria usai pertemuan dengan Dirjen Migas, SKK Migas, Dirut PT Pertamina hulu Rokan, dan PT Daqing Citra di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (5/5/2023).
Dijelaskannya proyek survei seismik 3D ABAB ini merupakan salah satu proyek pengeboran sumur baru oleh Pertamina yang ditujukan untuk meningkatkan lifting minyak sebagaimana yang ditargetkan Pemerintah sebesar satu juta barel per hari.
“Dari pertemuan ini terungkap bahwa Proyek Seismik yang pengerjaannya dilakukan oleh pihak swasta dalam hal ini PT Daqing Citra dalam paparannya diketahui pengerjaan baru sekitar sebelas persen. Padahal ditargetkan akan selesai per 23 Agustus 2023 ini. Dengan sisa waktu yang kurang lebih hanya tiga bulan lagi ini, kami pesimis proyek ini akan selesai sesuai target,” tegasnya.
Oleh karena itu, Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini meminta agar BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) mengaudit pelaksanaan pekerjaan survei seismik 3D oleh PT Daqing Citra ini. Mengingat pendanaan proyek ini menggunakan anggaran negara lewat cost recovery.
Tidak hanya itu, dalam kunjungan kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Hariyadi dan dihadiri juga oleh anggota Komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam ini juga meminta PT Pertamina Hulu Rokan untuk menunda pembayaran kepada PT Daqing Citra sampai audit oleh BPKP selesai.
“Kami, Komisi VII DPR RI juga akan melakukan pendalaman melalui RDPU (rapat dengar pendapat umum) dengan PT Daqing dan tentunya PT Pertamina Hulu Rokan terkait proyek survei seismik 3D ABAB ini dalam waktu dekat,” pungkasnya.(jn)
Komentar