Waka DPR Cucun Syamsurijal APBN Berpihak pada Pendidikan dan Industri

Nasional110 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id – Wakil Ketua DPR RI Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Cucun Ahmad Syamsurijal, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama SMK Mitra Industri Bekasi dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025). FGD tersebut menjadi ruang sinergi antara dunia pendidikan vokasi, dunia usaha, dan program percepatan transformasi pesantren berbasis keterampilan kerja.

“Kawasan industri MM2100 dan Akademi Toyota telah berkontribusi besar mencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Kita ingin pengalaman ini bisa dimatchkan dengan dunia pesantren,” ujar Cucun.

FGD juga dihadiri oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek serta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Industri Kementerian Perindustrian. Kolaborasi ini, menurut Cucun, bertujuan menjembatani ketidaksesuaian (mismatch) antara pendidikan dengan kebutuhan industri.

Baca Juga  Sultan Sambut Baik Koperasi Merah Putih, Agar Desa Produktif dan Mandiri

Sebagai langkah nyata, FGD tersebut menghasilkan kesepakatan untuk menjalankan pilot project pembinaan di 30 pesantren yang akan dikoneksikan langsung dengan dunia usaha. Program ini ditargetkan menciptakan lulusan pesantren yang memiliki kompetensi siap kerja, khususnya lulusan dari SMK berbasis pesantren.

“Minimal, setelah lulus mereka tidak lagi kebingungan mencari pekerjaan karena sudah punya off-taker. Ini upaya kita menekan angka pengangguran terbuka,” ungkap Cucun.

Tantangan Pengangguran

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia tercatat sebesar 5,32%. Angka ini menunjukkan adanya 7,2 juta pengangguran, dengan sebagian besar berasal dari lulusan SMA dan SMK. Cucun menilai hal ini menjadi beban struktural yang harus dipecahkan dengan transformasi pendidikan, terutama di sektor pendidikan vokasi dan pesantren.

Baca Juga  Cegah Kecelakaan di Sekitar Sekolah dengan 5 Tips Ini

“APBN harus benar-benar berpihak. Jangan sampai anggaran pendidikan tidak berdampak karena tidak tersambung dengan kebutuhan riil industri,” tegas politisi PKB tersebut.

Model Kolaborasi

SMK Mitra Industri Bekasi dan Akademi Toyota menjadi dua contoh institusi pendidikan yang berhasil menjalin hubungan erat dengan industri. Akademi Toyota bahkan telah menjadi pusat pelatihan dan pencetak teknisi otomotif yang berstandar global. Kerja sama serupa diharapkan bisa direplikasi di lingkungan pesantren melalui pendekatan yang kontekstual.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek juga mendukung inisiatif ini. Pihaknya menyatakan siap memfasilitasi program kolaboratif antara dunia pendidikan dan usaha, termasuk penyusunan kurikulum berbasis industri serta pelatihan guru produktif.

Baca Juga  Terima Sekjen Partai Komunis Vietnam, Puan Bicara Kedekatan Sukarno-Ho Chi Minh

Harapan DPR

Cucun berharap, pilot project ini tidak hanya berhenti pada 30 pesantren, tetapi berkembang menjadi program nasional. “Kita ingin negara benar-benar hadir mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak hanya di atas kertas, tapi benar-benar terasa manfaatnya bagi anak-anak muda di seluruh pelosok, termasuk dari pesantren,” pungkasnya.

Program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong link and match antara pendidikan dan industri, serta menjadikan pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan vokasi berbasis keunggulan lokal. (MM)

 

Postingan Terkait

Postingan Terkait

Komentar