Teknolgi AI Dapat Menggeser Profesi Akuntan?

Sumsel491 Dilihat

SumselPost.co.id. Palembang,– Menurut Menik et al (dalam Ernis dan Pirdaus, 2022) kemajuan masyarakat atau anak muda membutuhkan lulusan S1 yang lebih berkualitas, dan mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih praktis. Informasi dan keterampilan yang dibutuhkan berbeda-beda sesuai dengan profesi yang akan dipilih. Karier di bidang akuntansi adalah salah satu yang membutuhkan pelatihan dan keahlian yang lebih besar. Menurut Karisma (dalam Ernis dan Pirdaus, 2022) Akuntan Publik, Akuntan Perusahaan, Akuntan Pendidik, dan Akuntan Pemerintah adalah beberapa dari pilihan pekerjaan yang tersedia di bidang akuntansi.

Sejarah akuntansi dapat ditelusuri kembali pada seorang biarawan Italia bernama Lucas Pacioli, yang menulis Summa de Arithmatica Geomatria et Proportionalita pada tahun 1494. Seni akuntansi meliputi pengukuran, komunikasi, dan interpretasi kegiatan keuangan. Jika kita melihat global, Akuntansi juga disebut sebagai “bahasa bisnis” dalam tulisan penulis-penulis barat konon berakar pada Lucas Pacioli (Happy Irawan, 2021).

Penamaan AI (Artificial Intelligence) diciptakan oleh John McCarthy dan adalah cabang penelitian ilmu komputer yang mengikuti tujuan nya untuk melahirkan mesin cerd.

Menurut Singh dan Sukhvinder (dalam saraswati dan Nugroho, 2021) Kecerdasan buatan (AI) ialah salah satu bidang ilmu yang menganalisis rancangan terbaru untuk melakukan perhitungan secara cerdas. Macam-macam perhitungan yang dijalankan dengan menggunakan AI dilakukan untuk menyebabkan sistem penggunaan komputer yang aman, mudah, membawa hasil dan tepat bagi pengguna, dan juga membantu untuk menguraikan suatu masalah yang harus di cari penyelesaiannya. Tetapi, pada hakikatnya masih banyak “Pro dan Kontra” ketika pemakaian Kecerdasan Buatan dalam dunia akuntansi karena keterangan yang masih belum baik.
Profesi akuntansi diestimasi akan mendapati halangan karena teknologi yang terus-menerus membesar, khususnya Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan mesin edukasi (MachineLearning). Pada waktu yang akan hadir, estimasi sekitar 20 sampai dengan 30 tahun selanjutnya kewajiban individual Akuntan yang biasa dilakukan dapat digantikan oleh robot dan Mesin. Tetapi, biarpun begitu, masih banyak kelebihan yang dimiliki oleh manusia dibandingkan dengan robot dan mesin. Manusia memiliki kemahiran dan skill alami yang dimiliki sejak lahir, sisi asli, kemampuan berpikir dan nalar masih bisa mengalahkan mesin dan robot. Manusia mempunyai panca indera yang berfungsi untuk Melihat, Mendengar, Merasakan, Menyentuh dan Selanjutnya mengambil gerakan yang searah dengan apa yang dirasakan atau diketahuinya dan kerapkali seperti refleks (barclays, 2018).

Baca Juga  Kapolda Sumsel dan Komunitas Jip TCLI Bagikan 300 Paket Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

AI (Artificial Intelligence) memiliki potensi untuk mengubah cara kerja dalam berbagai industri, termasuk bidang akuntansi. Namun, secara keseluruhan, AI tidak akan sepenuhnya menggantikan profesi akuntan. Sebaliknya, AI akan lebih berperan sebagai alat bantu yang kuat bagi akuntan, mempercepat proses, meningkatkan efisiensi, dan memberikan wawasan yang lebih baik. Akuntan manusia memiliki kemampuan untuk memahami konteks bisnis, menerapkan pengetahuan dan wawasan yang luas untuk menganalisis situasi yang kompleks, dan memberikan interpretasi yang lebih mendalam dari informasi keuangan. AI mungkin dapat melakukan analisis data dengan cepat, tetapi akuntan memiliki keunggulan dalam hal interpretasi, penalaran, dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang lebih berorientasi pada konteks.
Akuntan memiliki peran penting dalam menjaga etika dan integritas dalam pelaporan keuangan. Mereka menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan mempertimbangkan implikasi etis dari keputusan keuangan. AI tidak memiliki kesadaran moral atau kemampuan untuk membuat keputusan etis dengan sendirinya, sehingga perlu ada peran akuntan manusia dalam memastikan kepatuhan etika dalam praktek akuntansi. Akuntan manusia memiliki keterampilan interpersonal dan kemampuan komunikasi yang penting dalam berinteraksi dengan klien, manajemen, dan pihak eksternal. Mereka dapat menjelaskan informasi keuangan dengan cara yang mudah dipahami dan memberikan nasihat yang personal kepada klien. Hubungan pelanggan yang baik dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan bisnis tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh AI.

Baca Juga  Paslon Nomor Urut 02 Tidak Pernah Perintahkan atau Memberikan Uang

AI cenderung beroperasi berdasarkan aturan dan pola yang telah ditentukan sebelumnya. Namun, dalam situasi yang tidak terduga atau kompleks, keahlian akuntan manusia dalam berpikir kritis, mengevaluasi situasi, dan membuat keputusan yang tepat tetap sangat berharga. Akuntan manusia bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan proses akuntansi secara menyeluruh. Mereka memastikan keakuratan data, memeriksa kepatuhan dengan standar akuntansi, dan memastikan bahwa semua proses dijalankan dengan benar. AI dapat membantu dalam proses ini, tetapi akuntan tetap memegang peran pengawasan dan pengendalian.
Penting untuk diingat bahwa meskipun beberapa tugas dapat diotomatisasi dengan bantuan AI, nilai yang diberikan oleh akuntan manusia melampaui sekadar pemrosesan angka. Mereka menyediakan analisis mendalam, saran strategis, pemahaman kontekstual, dan interaksi manusia yang berarti. ( Rilis).

Baca Juga  Astra Motor Sumsel Ajak Mahasiswa ‘Bangga Menjadi Generasi #Cari_Aman

 

Artikel oleh : M.Farhan Jhosatama dan Della Purnamasari. “Mahasiswa program studi Akuntansi FE UIBA

Komentar