JAKARTA,SumselPost.co.id – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menyoroti Kesenjangan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit antar daerah yang dikeluhkan oleh banyak masyarakat di provinsi Bengkulu. Untuk itu, Koperasi Desa Merah Putih (KMP) diharapkan menjadi solusi.
“Banyak laporan dan aspirasi yang masuk ke kami terkait perbedaan harga TBS kelapa sawit. Kami memaklumi Fenomena ini tentunya disebabkan oleh banyak factor di masing-masing daerah,” tegas Sultan saat melakukan kunjungan kerja di Kaur Bengkulu, Selasa (29/7/2025).
Menurutnya, perbedaan harga TBS yang signifikan antara Bengkulu dengan Jambi, Lampung dan Riau misalnya lebih banyak disebabkan mekanisme pasar yang membentuk persaingan harga antar pengumpul. Sehingga Makin banyak pengumpul dan industri pengolahan sawit di suatu daerah, makin mahal harga TBS.
“Sementara jumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Bengkulu masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan PKS di Provinsi lainnya. Oleh karena itu, kami meminta agar Koperasi Merah Putih (KMP) di setiap desa perlu mengambil bagian dalam industry sawit,” tegas Mantan aktivis KNPI itu.
Kehadiran KMP, lanjut Sultan, bisa menjadi solusi ketidakpastian Dan kesenjangan harga TBS di daerah. Demikian untuk urusan pupuk Dan persoalan harga komoditas perkebunan lainnya seperti Karet.
“Karet menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia yang patut diberikan perhatian oleh pemerintah. Kami akan menyampaikan perihal kesenjangan harga TBS ini ke pihak pemerintahan untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya. (MM)
Komentar