Sistem Demokrasi Indonesia Memberikan Ruang Kepada Anak Bangsa untuk Memilih dan Dipilih

Berita Utama, Nasional1257 Dilihat

SumselPost.co.id. Medan,- Sistem demokrasi Indonesia memberikan ruang kepada anak bangsa untuk memilih dan dipilih guna menduduki posisi dipemerintahan maupun legislatif setiap 5 tahun sekali. Pada pemilu tahun 2024 yang saat ini sudah memasuki tahapan kampanye tentunya akan sangat bedampak pada sendi-sendi kehidupan dimasyarakat.

Ketua Paguyuban Time Sumatera Budi Awaludin, mengatakan bahwa memori pemilu tahun 2019 yang mana telah terjadi polarisasi hebat dimasyarakat tentunya bisa kita hindari pada pemilu kali ini. ” Polarisasi ditengah masyarakat hanya akan membawa dampak buruk berkepanjangan dan diperlukan waktu yang lama untuk rekonsiliasi , sehingga akan menghambat terlaksananya pembangunan berkelanjutan dan pelaksanaan program-program pemerintah” ungkap budi.

Baca Juga  Walimatul Khitan : Azian, Azrin dan Azka, Cucu Dr. H. Rahidin H. Anang, MS Berlangsung Sangat Meriah

Pemilu damai yang kondusif tentu menjadi dambaan kita bersama, sehingga transisi kepemimpinan nasional akan berjalan sesuai harapan tanpa ada gejolak di negeri ini. Untuk itu seharusnya para pemuka masyarakat, pemuka adat dan stake holder dapat menghimbau pentingnya pelaksanaan pemilu damai dan cegah terjadinya polarisasi di masyarakat karena persatuan dan kesatuan serta kerukunan dimasyarakat lebih utama, tambah budi.

Baca Juga  Pertamina Tegaskan Beli LPG Subsidi di Pangkalan Resmi, Himbau Masyarakat Gunakan LPG Sesuai Peruntukannya

Pada masa kampanye pemilu saat ini kami secara organisasi juga telah mengambil sikap untuk netral baik pemilu legislatif maupun pilpres dan menyerahkan pilihan kepada masing-masing anggota, karena kebersamaan, kekeluargaan dan kondusifitas yang paling kami utamakan.

Kami juga akan mendukung pelaksanaan pemilu berjalan damai, layaknya pesta demokrasi sehingga terpilih pemimpin nasional yang benar-benar diharapkan dan mampu menjawab berbagai tantangan dimasa mendatang” pungkas budi awaludin. (Rilis)

Komentar