JAKARTA,SumselPost.co.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Indra Iskandar mengungkap sejumlah keluhan yang dialami anggota dewan saat menempati rumah jabatan anggota (RJA) di Kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Beberapa keluhan di antaranya banyak hama seperti tikus dan rayap, atap bocor, hingga banjir.
Keluhan itu tercatat dalam aplikasi Perumahan Jabatan Anggota Kalibata (Pejaka). “Nah dalam aplikasi kami, keluhan yang utama sebenarnya di samping bocoran dan kerusakan plumbing dan juga saluran, macetnya saluran itu,” tegas Indra saat berkunjung ke Kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2024).
“Hal lain lagi tambahan mungkin ini juga yang sulit diselesaikan yaitu masalah banyaknya tikus dan yang paling parah adalah berkaitan dengan rayap,” ujarnya.
Terkait soal hama, Indra menyebut pihaknya sudah pernah memberikan sempotan anti-tikus namun tidak mempan. Solidaritas Hizbullah-Hamas Artikel Kompas.id “Kita udah semprot anti tikus Fes, ini banyak lagi, ini karena sepanjang kali dan sampah ini harus kerja sama pemprov DKI,” katanya.
Sedangkan banjir, menurut Indra, rumah dinas anggota dewan juga sering terjadi genangan banjir saat musim hujan. “Kalau musim hujan baru ketahuan ketidaknyamanannya. Ini kalau musim hujan genangannya di sini tinggi,” ungkapnya.
Menurut Indra, penampakan rumah dinas DPR jika dilihat dari luar memang masih sangat bagus. Namun, menurut dia, banyak masalah yang dialami anggota DPR saat menempati rumah dinas. Indra juga menyebut perbaikan rumah per unit bisa mencapai Rp 25 juta. Namun, dana perbaikan hanya bisa diajukan atas permintaan anggota dan nilai itu tidak bisa memperbaiki keseluruhan masalah.
“Indeksnya selama ini per rumah sekitar Rp25 juta tapi kan itu subsidi silang, ada yang parah sekali, ada yang gak parah segala macam, jadi kalau indeks Rp25 juta, per bulan cuma sekitar 1,5 sampai 2 juta per bulan, emang kalau kerusakan parah enggak akan cukup untuk perbaikan bocoran, kayak tadi, berat,” jelas Imdra.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum mendapat kabar perihal pimpinan DPR RI akan tetap mendapatkan tunjangan rumah dinas, menyusul anggota DPR RI 2024–2029 tidak lagi mendapatkan fasilitas rumah jabatan anggota dan diganti dengan tunjangan perumahan.
“Nah, saya sampai hari ini juga belum menerima kabar tentang rumah dinas pimpinan karena rumah dinas pimpinan dan fasilitas yang lain kami sudah serahterimakan per 30 September. Jadi 30 September kemarin rumah dinas sudah dikosongkan,” kata Dasco.
Dia mengaku telah mengembalikan rumah dinas pimpinan DPR RI masa jabatan 2019-2024 sebelum pelantikan DPR RI periode 2024-2029 dilakukan pada 1 Oktober.
Adapun pembicaraan terkait tunjangan-tunjangan lainnya, dia menyebut kemungkinan baru akan dibahas pekan depan, mengingat rangkaian acara pelantikan anggota dan pimpinan DPR RI periode 2024-2029 baru saja dihelat pada pekan ini.
“Baru minggu depan kemungkinan kita akan membicarakan hal-hal yang lain yang harusnya dibahas,” pungkasnya. (MM)
Komentar