Rupiah Melemah dan IHSG Anjlok, Puan Dorong Ada Mitigasi Guna Antisipasi Dampak pada Kehidupan Rakyat

Nasional308 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah yang kini telah menembus angka Rp 17.000 per USD. Puan mendorong adanya langkah-langkah mitigasi guna mengantisipasi dampak pelemahan rupiah terhadap kehidupan rakyat.

Puan mendorong otoritas moneter dan pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah strategis dan konkret guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sehingga dapat menjaga perekonomian yg tetap kondusif dan APBN terjaga dalam kondisi yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Juga  Program Makan Bergizi Gratis akan Ciptakan SDM dan Bangsa yang Unggul

“Kondisi perekonomian yang kondusif akan memberikan ruang bagi peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Ketua DPR Puan Maharani, Rabu (9/4/2025).

Puan memastikan, DPR melalui fungsi konstitusionalnya, akan terus bergotong royong bersama pemerintah, dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional serta meningkatkan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global.

“Kami di DPR RI siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Namun yang lebih penting, kita harus memastikan bahwa rakyat kecil tidak menjadi korban dari ketidakpastian global,” ucap Puan.

Baca Juga  DPR: Impor Beras di Masa Paceklik Untuk Atasi Kelangkaan Tanpa Rugikan Petani

Selain itu, Puan juga menyoroti anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) lebih dari 9 persen pada awal perdagangan per Selasa, (8/4). Menurutnya, penurunan IHSG ini tidak bisa dianggap sepele.

“Atas situasi ini, kami mendorong pemerintah serta otoritas pasar modal untuk melakukan mitigasi sehingga dapat menjaga perkonomian nasional yang tetap kondusif, khususnya bagi investor untuk berinvestasi, di tengah ketidakpastian ekonomi global,” kata Puan.

Baca Juga  DPR Dukung Pemerintah dalam Perdagangan Karbon, Demi Capai Target NDC Indonesia

Karena kestabilan ekonomi bukan hanya tentang angka-angka di pasar saham, melainkan juga tentang kepastian hidup bagi jutaan rakyat kecil. “Setiap kebijakan yang diambil pemerintah dalam merespons kondisi ini, harus menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama,” pungkasnya. (MM)

Komentar