Protes Makin Meluas, Sultan Palembang Ikut Angkat Suara: Tolak Pembangunan Gedung Tujuh Lantai Rs Dr Ak Gani

Berita Utama118 Dilihat
banner1080x1080

Palembang, Sumselpost.co.id – Protes bebagai kalangan atas pembangunan gedung baru Rumah Sakit dr. AK Gani setinggi tujuh lantai yang berada di dalam kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) semakin meluas, setelah sebelumnya budayawan Palembang, Sejarawan Palembang dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) kota Palembang , kali ini protes di layangan Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH Mkn.

Seperti yang diketahui BKB bukan sekadar bangunan tua. Ia adalah simbol kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam, kraton terakhir yang menjadi lambang supremasi Sultan Palembang. Selama bertahun-tahun, kawasan ini menjadi Kawasan cagar budaya yang harus dilestarikan.
Menurut Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH Mkn , BKB merupakan tempat bersejarah dan juga memiliki nilai historis yang tinggi.

“ Diwilayah lain seperti di Bandung dan tempat lain yang berhistoris tinggi , itu tidak boleh ada bangunan yang melebihi tinggi daripada bangunan berhistoris tersebut dengan tujuan supaya nilai -nilai historisnya lebih menonjol daripada bangunan-bangunan yang lain, kita sangat menyesalkan apabila ada gedung -gedung baru yang lebih tinggi yang ternyata akan mengurangi nilai cagar budaya di tempat tersebut, kita perlu kaji ulang dan perlu adanya perubahan terhadap bangunan tujuh lantai ini ,”katanya, Kamis (27/11/2025).

SMB IV berharap bangunan tujuh lantai yang menjadi bagian RS Ak Gani ini tidak jadi dibangun karena akan merusak nilai-nilai cagar budaya dari BKB.

“ Kita ketahui Benteng Kuto Besak ini peninggalan Sultan Palembang Darussalam dan benteng satu-satunya yang dibangun dana dan kemampuan orang Indonesia pribumi sendiri, jadi saya harapkan pihak yang membangun itu bersinergi dan berpikir lebih baik demi pembangunan Palembang kedepannya,”katanya.

SMB IV mencontohkan di Provinsi Jawa Barat (Jabar) ada bangunan menutup jalan air sungai walaupun itu BUMD atau tempat berpuluh miliar di bangun tapi dialih fungsikan lagi menjadi fungsi dasarnya.

“ Saya berharap Benteng Kuto Besak bisa dikembalikan menjadi fungsi dasarnya yaitu tempat yang memiliki nilai historis dan sejarah bagi orang Palembang, mudah-mudahan dengan dikembalikannya tersebut bisa di gunakan oleh seluruh masyarakat Palembang untuk mengenang nilai-nilai sejarah dan juga kepahlawanan daripada masa-masa pendahulunya sehingga menjadikan orang Palembang memiliki rasa patriotisme dan nilai kebangsaan yang lebih tinggi karena adanya benteng Kuto Besak itu,”katanya.
Apalagi menurut SMB IV , pihak Kodam II Sriwijaya pada Desember 2022 pernah berjanji tidak jadi melakukan pembangunan di Kawasan Rumah Sakit dr AK Gani bagian belakang tersebut dan hanya renovasi sekedanya dan tidak ada pembangunan .

“Dan sayang menyayangkan kok tidak adanya sinergitas atau tidak adanya informasi perjanjian kesepakatan antara Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dengan pihak Kodam II Sriwijaya.

“Mudah-mudahan pihak Kodam II Sriwijaya bisa meninjau ulang dan merevisi rencana kedepan terhadap penggunaan Benteng Kuto Besak yang merupakan asset bersejarah milik kota Palembang,”katanya.

Sebelumnya Rencana perluasan Rumah Sakit (RS) Dr AK Gani yang akan dibangun empat lantai dalam wilayah Benteng Kuto Besak (BKB) mendapat penolakan dan protes keras dari Aliansi Penyelamat (AP)- BKB dan Aliansi Mahasiswa Penyelamat BKB.

Akhirnya pihak Kodam II Sriwijaya menggelar pertemuan bersama diantaranya bersama Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, Aliansi Penyelamat (AP)- BKB dan Aliansi Mahasiswa Penyelamat BKB, Tim Ali Cagar Budaya (TACB) Sumsel diwakili Sekretaris TACB Sumsel Yudi Syarofie, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel diwakili Agung Saputro selaku Kasi Sejarah Purbakala, sejarawan dan budayawan Sumsel diantaranya Dr Farida Wargadalem, Dr Dedi Irwanto MA, Dr (Cand) Kemas Ari Panji, Vebri Al Lintani, di ruangan VIP Rajo Tentro Cape Bekangdam II Sriwijaya , Selasa (6/12/2022) malam.

Dalam pertemuan tersebut akhirya disepakati
10 point kesepakatan :
1. Rumah Sakit Dr Ak Gani merupakan bagian dari situs cagar budaya BKB
2. Bahwa para pihak sepakat mendukung pelestarian situs cagar budaya BKB
3. Bahwa para pihak memahami tanah dan bangunan BKB dari Rumah Sakit Dr Ak Gani merupakan aset barang milik negara yang telah bersertifikasi hak pakai atas nama Pemerintah Indonesia C.q Kemenhan RI dan telah terdaftar dalam SIMAK BMN.
4. Bahwa pelaksanaan renovasi Rumah Sakit Dr Ak Gani akan dikoordinasikan dengan semua stekholder terkait.

5. Bahwa telah terdaftar persamaan persepsi untuk mendukung pelaksanaan renovasi Rumah Sakit Dr Ak Gani yang akan dilaksanakan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat namun tetap memperhatikan upaya pelestarian situs cagar budaya BKB.
6. Bahwa pihak TACB kota Palembang dan Provinsi Sumsel serta Aliansi Penyelamat BKB akan memberikan data-data dan informasi terkait situs cagar budaya berupa poto-poto, denah BKB dan lain-lain yang diperlukan dalam rangka revitalisasi sebagian bentuk situs cagar budaya di kawasan BKB.
7. Bahwa terhadap kebutuhan anggaran dalam rangka upaya revitalisasi akan diajukan kepada Pemerintah Kota dan Provinsi Sumsel serta Kemendikbudristek RI.
8. Dalam pelaksanaan renovasi Rumah Sakit Dr AK Gani , pihak penyedia jasa akan melibatkan supervisi TACB Provinsi Sumsel atau kota Palembang.
9. Bahwa hasil kesepakatan pada pertemuan hari ini akan diteruskan kepada Gubernur Provinsi Sumsel, Pangdam II Sriwijaya , Walikota Palembang, TACB Kota Palembang TACB Provinsi Sumsel , Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel.
10. Bahwa hasil pertemuan hari ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya antar Kodam II Sriwijaya dengan TACB Kota Palembang, TACB Provinsi Sumsel, Aliansi Penyelamat BKB, Dinas Kebudayaan kota Palembang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel.

Menurut Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, dalam pertemuan tersebut semua pihak memiliki kesepahaman bersama situs BKB harus dijaga dan lestarikan tetapi pemanfaatanya untuk publik dan masyarakat harus juga diperhatikan .

Pihaknya ingin yang ada di BKB bisa bermanfaat dan juga segala ada di BKB tetap selamat.

“Karenanya kita sama-sama bersinergi apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak tapi nanti itu berdasarkan pertemuan lanjutan , kita juga belum mengetahui bentuk yang akan diubah yang mana,” kata SMB IV usai pertemuan.

Selain itu pihaknya mensuport setiap program pembangunan yang ada di Indonesia dan Kodam II Sriwijaya dan juga tetap memperhatikan aspek kelestarian cagar budaya yang ada di Sumsel.

Sedangkan Asisten Logistik (Aslog) Kasdam II Sriwijaya Kolonel Czi Sriyanto M.I.R, MA mengakui ada rencana untuk peningkatan kualitas pelayanan publik di Rumah Sakit AK Gani dalam situs cagar budaya BKB.

“ Pelaksanaannya akan tetap kita melihat kelestarian cagar budaya itu sendiri,” katanya usai pertemuan.
Karena itu pihaknya bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sumsel, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbuspar) Sumsel, sejarawan, budayawan , Kesultanan Palembang Darussalam , Kodam II Sriwijaya hari ini menyamakan persepsi .

“ Jadi memang harus ada keseimbangan antara menjaga kelestarian cagar budaya sekaligus kita meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat,”katanya.
Dia melihat Rumah Sakit Dr Ak Gani sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan 95 persen pasien yang dilayani adalah masyarakat umum dan 5 persen baru TNI dan keluarganya .

“ Dari 95 persen ini rata-rata dari kalangan menengah kebawah tidak hanya dari kota Palembang saja juga daerah lain berobatnya ke Rumah Sakit Dr Ak Gani dan memang kalau kita lihat saat ini masih perlu peningkatan pelayanan dan bangunan dan kita ada anggaran, tapi sekali kita akan memperhatikan kelestarian dari cagar budaya itu sendiri ,” katanya.

Setelah pertemuan ini pihaknya akan melakukan pertemuan lanjutan terkait masalah tehnis apalagi tadi ada keinginan dari SMB IV , TACB dan sejarawan terkait revitalisasi BKB.

“ Banyak beberapa spot yang selama ini hilang akan kita bangun kembali, kita lihat poto-potonya , denah yang sudah ada , ya kita upayakan semaksimal mungkin itulah potret dari BKB sebenarnya, kita juga menginginkan ada suport dari pemerintah daerah , makanya hasil ini akan kita laporkan kepada walikota, gubernur dan juga Kemenristek ,”katanya.

Sedangkan Sekretaris TACB Sumsel Yudi Syarofie menegaskan kalau pembangunan harus tetap berjalan tetapi pelestarian cagar budaya harus tetap berjalan juga.

“ Sebelum pembangunan dilaksanakan harus membuat kajian yang merupakan rekomendasi TACB apakah itu dari provinsi maupun kota, kita lihat nanti bagaimana , Insya Allah kita juga akan dilengkapi kebetulan saya banyak memiliki poto dan tulisan mengenai BKB, kita ingin rumah sakit berjalan, pelayanan masyarakat berjalan dan cagar budayanya tetap bertahan.” Katanya.

Komentar