Palembang, Sumselpost.co.id – BPS Provinsi Sumatera Selatan Lakukan Live Streaming melalui kanal youtube BPS Provinsi Sumatera Selatan (sumsel) menyampaikan terkait Perkembangan:Berita resmi Statistik (BRS) Luas Panen dan Produksi Padi Sumatera Selatan. Yang di Gelar di ruang rapat BPS Sumsel, Selasa (15/10/2024).
Yang di hadiri Kepala Dinas Pertanian TPH Sumsel Bambang Pramono
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, Moh. Wahyu Yulianto dan seluruh Staf jajaran BPS Sumsel
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, Moh. Wahyu Yulianto mengatakan,produksi beras untuk konsumsi penduduk diperkirakan sekitar 1.632,35 ribu ton atau melonjak sebesar 0,35 persen dibandingkan tahun 2023.
Jumlah tersebut merupakan hasil konversi produksi padi di periode yang sama sebesar 2,84 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami peningkatan mencapai 9,79 ribu ton GKG.
“Meskipun pada tahun 2024 ada terjadi bencana, seperti banjir, serangan hama dan juga musim kemarau, namun upaya pemerintah yang dilakukan secara konsisten tentu mendorong tingkat produksi petani,” katanya lagi.
Ia menjelaskan produksi padi yang kemudian dikonversi menjadi beras di Sumsel sepanjang tahun ini masih fluktuatif. Pada subround I atau dari Januari sampai April mengalami peningkatan sebesar 32,81 ribu ton, diikuti penurunan di subround II (Mei-Agustus) menjadi 113,06 ton, serta potensi kenaikan di subround III (September-Desember) sebesar 90,04 ribu ton.
Terdapat tiga daerah dengan produksi paling besar, di antaranya Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Hal itu sejalan dengan luas lahan sawah Sumsel yang memang kebanyakan berada di tiga daerah Sumsel.
“Pemanfaatan lahan rawa dari Kementan RI kemarin cukup berdampak. Selain itu, program dari pemerintah daerah seperti bantuan bibit, pupuk dan luasan lahan tanam juga bisa mendorong produksi
Sementara di tempat yang sama , Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono mengatakan jika peningkatan luas panen padi di Sumsel didorong oleh beberapa faktor.
“Jadi kebetulan Kementerian pertanian tahun ini ada tiga program utama yaitu pertama estimiasi lahan, kedua pompanisasi, yang ketiga implementasi padi gogo,” katanya.
Selain itu, ditunjang konsistensi pemerintah daerah dengan penyaluran benih padi, pupuk, dan pestisida melalui anggaran APBD sejak tahun 2021 sampai tahun 2024.
“Dimana program tersebut akan membantu meningkatkan lahan-lahan yang sebelumnya memiliki margin produktivitas hanya 4-5 ton menjadi 6-7 ton. Bantuan-bantuan konsisten selama empat tahun ini yang menyebabkan produksi Insyaa Allah akan meningkat,” imbuhnya.
Kendati demikian, terdapat sisa waktu kurang lebih tiga bulan terakhir pada tahun ini yang dapat dioptimalkan untuk perluasan lahan panen padi di Sumsel.
“Kita harapkan dengan peningkatan luas panen ini, jumlah produksi padi di Sumsel juga ikut meningkat hingga 5,6 ton per hektare. Sehingga produksi kita akan lebih baik atau lebih tinggi daripada yang diumumkan tadi,” pungkasnya. (Ocha)
Komentar