PKB Gelar ICTP, Dorong Pesantren Jadi Aktor Global di Berbagai Sektor

Nasional90 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id — International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) yang digelar Dewan Syuro DPP PKB pada 24–26 Juni 2025 di Hotel Sahid Jakarta menjadi panggung penting bagi lahirnya orientasi baru dunia pesantren. ICTP, kata Anggota Steering Committee ICTP Dr. KH Maman Imanulhaq, dihelat untuk mendorong pesantren tak hanya sebagai pusat pendidikan Islam tradisional, tetapi juga sebagai kekuatan strategis dalam pembangunan ekonomi, transformasi sosial, dan diplomasi kebudayaan.

Baca Juga  Puan Bicara Soal Pejuang Keadilan di Hari Kartini: Habis Gelap Terbitlah Terang

Menurut Kiai Maman, yang juga Pengasuh Pesantren Al Mizan Jatiwangi itu, konferensi ini dirancang sebagai ajang konsolidasi nasional dan internasional untuk menjawab tantangan zaman melalui penguatan kapasitas kelembagaan pesantren.

“Pesantren harus memiliki visi global, kemampuan teknologi, dan akses ekonomi yang kuat, tanpa kehilangan akar spiritual dan kulturalnya,” tegas Kiai Maman Kepada wartawan di Gedung DPR RI, Selasa (24/6/2025).

Baca Juga  Capres, KIB Patut Kompromikan Kekuatan Golkar dan Kehendak Jokowi

Kiai Maman menambahkan, ICTP akan diikuti ratusan pengasuh pesantren dari berbagai wilayah Indonesia dan tokoh pendidikan Islam dari Iran, Turki, Mesir, hingga Eropa. Diskusi mencakup transformasi kurikulum, penguatan ekonomi berbasis pesantren, pengembangan teknologi edukatif, hingga kemitraan strategis dengan dunia industri halal dan sektor inovatif lainnya.

Lebih jauh Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu, menekankan pentingnya membangun jaringan kolaborasi antara pesantren, negara, dan sektor swasta. “Kita butuh ekosistem baru bagi pesantren yang mendukung produktivitas, membuka akses global, dan memperkuat kontribusi pesantren terhadap masa depan Indonesia dan dunia Islam.”

Baca Juga  Puan - Megawati Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Bicara soal Toleransi hingga Perdamaian Dunia

ICTP diharapkan menjadi batu loncatan lahirnya cetak biru Pesantren 2045, yang berakar kuat pada tradisi keilmuan Islam, namun mampu menjawab tantangan zaman dengan pendekatan inovatif, inklusif, dan kolaboratif. (MM)

Komentar