Pimpinan Komisi 1 DPR Berkomitmen Terus Perkuat Alutsista

Nasional378 Dilihat

JAKARTA,SumselPost.co.id – Ketua Komisi 1 DPR RI, Meutya Hafid mengatakan kehadiran pesawat Super Hercules C130J A-1344 merupakan bukti dari komitmen pemerintah dan Komisi 1 DPR untuk terus memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia.

“Kedatangan Pesawat Super Hercules C130J yang ke-4 pada hari ini menunjukkan komitmen pemerintah dan Komisi 1 DPR RI dalam memperkuat Alutsista Indonesia. Kami bersama Kemhan RI tidak hanya memberikan janji tetapi sudah memberikan bukti dengan berbagai pembelian alutsista beberapa tahun terakhir. Insya Allah April 2024 ini akan datang Super Hercules terakhir yang telah kita pesan. Kita akan terus perkuat tidak hanya untuk Angkatan Udara, tetapi seluruhnya alutsista bagi Angkatan Darat dan Angkatan Laut,” kata Meutya Hafid saat mendampingi Presiden Joko Widodo dan Menhan Prabowo Subianto saat penyerahan pesawat C-130J A-1344 Super Hercules, helikopter AS-550 Fennec, dan helikopter AS-565 Panther dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) ke TNI AU di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Baca Juga  KPU Langgar Etik, Brutal Sejak Putusan di MK, Rakyat Harus Tolak Gibran

Meutya Hafid yang juga politisi Partai Golkar dari dapil Sumatera Utara 1 itu mengungkapkan pemerintah Indonesia telah menandatangani pembelian 42 Pesawat Jet Rafale untuk angkatan udara, 6 kapal perang fregat kelas FREMM, 2 kapal selam Scorpene untuk Angkatan Laut dan akan datang 500 Kendaraan Taktis Maung untuk Angkatan Darat.

“Seluruh alutsista baru memerlukan pelatihan dan peningkatan kemampuan SDM prajurit, tentunya ini akan meningkatkan kemampuan prajurit di medan tempur,” ujarnya.

Baca Juga  Terima Delegasi Dewan Federasi Rusia, Nono Sampono Dorong Kerja Sama Di Bidang Antariksa dan Energi Nuklir

Meutya Hafid juga menyebutkan target Minimum Essential Force (MEF) diharapkan dapat tercapai tahun ini. “Kita harapkan MEF dapat tercapai di tahun 2024. Dengan penambahan Anggaran Kemenhan RI, kita berharap berbagai peralatan tahun 1960-an tidak lagi digunakan prajurit TNI kita dan sudah dapat menggunakan peralatan yang terbaru,” pungkasnya.(MM)

Komentar