Pidato di PBB, DPR: Momemtum Strategis Prabowo Tunjukkan Peran Global untuk Terbemtuknya Tatanan Dunia Baru yang Adil dan Damai

Nasional43 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono berharap pidato Presiden Prabowo di PBB di New York pada 23 September 2025 mendatang mampu menunjukkan peran strategis globalnya dalam membemtuk tatanan dunia baru yang adil, dan damai di tengah ketegangan geopolitik dan krisis multilateral.

“Pidato itu bukan sekedar seremoni diplomatik melainkan pernyataan strategis Indonesia di panggung global dan itu akan menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk menegaskan peran globalnya di tengah perubahan tatanan dunia dengan mengusung nilai-nilai nusantara seperti keseimbangan, kemandirian, dan solidaritas sebagai landasan diplomasi dan perdamaian internasional,” demikian Dave Laksono.

Hal itu disampaikan politisi Golkar itu dalam dialektika demokrasi “Pidato Perdana Prabowo di PBB : Gagasan Global dan Diplomasi Nusantara” yang digelar oleh
Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI bersama anggota BKSAP DPR RI dari Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat, dan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Assoc. Ujang Komarudin di Gedung DPR RI Senayan.Jakarta, Kamis (28/8_2025).

Baca Juga  Fahri Hamzah: Prabowo Figur Paling Siap Lanjutkan Rekonsiliasi dan Legacy Jokowi

Dave memandang pidato Presiden Prabowo di sidang umum majelis umum PBB itu mencerminkan keberanian strategis Indonesia untuk tidak sekedar menjadi pendengar, akan tetapi tampil sebagai penyumbang gagasan dalam pembentukan tatanan dunia baru ataupun the next global di tengah ketegangan sub politik dan krisis multilateral yang adil dan damai.

“Indonesia harus menegaskan peran globalnya melalui pendekatan inklusif dan prinsip non intervensi negara tertentu, dan DPR RI mendukung kebijakan luar negeri yang proaktif dan berdaulat dengan menempatkan diplomasi, pertahanan keamanan dan kerjasama strategis sebagai komponen utama dalam narasi global. Sehingga pidato itu akan menjadi pengingat bahwa demokrasi tidak berhenti dalam negeri, tapi demokrasi yang sehat harus mampu melampaui batas geografis dan berbicara di forum internasional serta menyuarakan keadilan, perdamaian, dan kemanusiaan,” jelas Dave.

Di mana dari esensi diplomasi nusantara yang diperjuangkan itu, Komisi I DPR RI akan terus dan tetap berkomitmen mengawal agar gagasan global Indonesia tidak hanya disuarakan tetapi juga memberikan dampak yang nyata di era digital dan geopolitik yang kompleks ini. “Sehimgga kehadiran Indonesia harus bermakna dan berbobot,” pungkasnya.

Baca Juga  Demi Ekonomi, Perppu Ciptaker Miliki Momentum untuk Dapat Persetujuan DPR

Hal yamg sama disampaikan Syahrul Aidi Maazat, jika DPR ikut berbangga dengan tampilnya Prabowo di forum sidang umum PBB itu menjadi pidato pertama sebagai Presiden Republik Indonesia. Tentunya ini bukan hanya sekedar forum internasional melainkan momen strategis untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang besar yang membawa misi perdamaian, keadilan, dan kerjasama global. Maka tema
“Gagasan global dan diplomasi nusantara” yang didiskusikan ini adalah refleksi dari karakter bangsa Indonesia yang mengedepankan kearifan lokal, semangat gotong royong, dan nilai kemanusiaan universal untuk berkontribusi pada tatanan dunia yang lebih berimbang.

“Saya percaya pidato Presiden Prabowo di PBB akan membawa warna baru bagi diplomasi Indonesia, Presiden akan menegaskan pentingnya solidaritas kemanusiaan di tengah tantangan global seperti krisis pangan, perubahan iklim, ketidakadilan ekonomi, hingga konflik geopolitik. Semua itu dipadukan dengan diplomasi Nusantara yakni menempatkan musyawarah, keadilan, dan keseimbangan sebagai pondasi hubungan antar bangsa,” jelas Syahrul.

Baca Juga  Kembalinya Pak De Karwo Bakal Dongkrak Elektabilitas Golkar di Jatim

Menurut Syahrul, momen di PBB ini juga menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan moral di dunia dengan mengedepankan solusi berbasis kerjasama bukan konfrontasi. “Pidato perdana Presiden Prabowo ini akan menjadi tonggak sejarah politik luar negeri yang menggaungkan pesan bahwa bangsa kita hadir di tengah dunia, bukan sekedar penonton, tapi penentu arah peradaban global yang lebih adil dan manusiawi,” ujarnya.

Sememtara itu Ujang Komarudin juga menyambut positif pidato Prabowo di PBB nanti, karena merupakan diplomasi global yang harus dimanfaatkan maksimal untuk terbemtuknya tatanan dunia baru yang lebih adil, damai, dan menegakkan hak asasi manusia (HAM), serta hukum internasional. “Saya yakin Presiden Prabowo akan memanfaatkan forum PBB ini untuk tunjukkan peran Indonesia yang strategis demi terwujudnya tatanan dunia baru yang adil dan damai serta ditegakkannya hukum internasional, tanpa pandang bulu,” ujarnya. (MM)

Komentar