Pelantikan POGI Sumsel Tegaskan Komitmen Pemerataan Dokter Obgyn

Berita Utama131 Dilihat
banner1080x1080

Palembang, Sumselpost.co,id – Pelantikan Ketua dan Pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Sumatera Selatan berlangsung khidmat di Hotel The Alts Palembang, Sabtu (27/12). Momentum ini menjadi penegasan komitmen POGI dalam memperkuat layanan kesehatan ibu dan perempuan, sekaligus mendorong pemerataan dokter spesialis kebidanan dan kandungan di seluruh wilayah Sumatera Selatan.

Ketua POGI Sumsel, Dr. Irawan Sastradinata, Sp.O.G, Subsp. Onk, S.H., M.A.R.S., menjelaskan bahwa POGI merupakan organisasi profesi dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang berada di bawah naungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). POGI memiliki struktur kepengurusan mulai dari pusat hingga wilayah, termasuk Provinsi Sumatera Selatan.

“Di Sumsel dengan jumlah penduduk sekitar delapan juta jiwa, saat ini terdapat kurang lebih 200 dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Namun hampir 40 persen di antaranya masih terkonsentrasi di Kota Palembang,” ungkap Dr. Irawan.

Kondisi tersebut, menurutnya, menjadi tantangan besar bagi daerah-daerah kabupaten baru seperti PALI, OKU Selatan, dan Muratara yang masih sangat kekurangan dokter spesialis.

Ia menegaskan bahwa seluruh masyarakat Sumatera Selatan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas.

“Di beberapa kabupaten, hanya ada satu dokter obgyn. Itu jelas tidak cukup, karena layanan kebidanan bersifat darurat 24 jam. Persalinan tidak bisa ditunda,” ujarnya.

Oleh karena itu, POGI Sumsel mendorong kolaborasi aktif dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan guna mewujudkan pemerataan dokter spesialis. Selain pelayanan kesehatan, POGI juga memiliki tanggung jawab besar di bidang pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ke depan, POGI Sumsel berencana membangun networking internasional serta menggiatkan edukasi kesehatan reproduksi kepada masyarakat.

Dr. Irawan menyoroti masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia sebagai tantangan utama. Menurutnya, paradigma kehamilan harus berubah.

“Kehamilan ke depan harus direncanakan. Perlu screening sejak awal, memastikan ibu sehat, tidak anemia, dan siap secara fisik maupun gizi. Tujuannya bukan sekadar melahirkan banyak anak, tetapi melahirkan anak-anak yang berkualitas,” jelasnya.

Ia menambahkan, pembangunan bangsa ke depan sangat bergantung pada kualitas generasi yang dilahirkan.

“Generasi Emas akan terwujud jika ibu-ibu hamil sehat, teredukasi, dan mendapat pelayanan medis yang memadai. Anak-anak inilah yang kelak membanggakan keluarga, berguna bagi masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia,” katanya penuh optimisme.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Irawan juga menyampaikan harapan besar terhadap dukungan pemerintah daerah, khususnya dalam penyediaan beasiswa pendidikan dokter spesialis.

“Banyak anak-anak daerah yang cerdas dan berpotensi, tetapi terkendala biaya. Jika Pemda memberikan beasiswa, mereka akan kembali dan membangun daerahnya sendiri,” tegasnya.

Ia menutup dengan menekankan bahwa pendidikan dokter spesialis tidak seharusnya hanya milik kalangan tertentu.

“Kedokteran spesialis harus menjadi milik masyarakat daerah. Dengan begitu, pemerataan layanan kesehatan dapat benar-benar terwujud,” pungkasnya.(niken)

Komentar