JAKARTA,SumselPost.co.id – Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto menilai pernyataan Anies Baswedan terbalik dan mundur soal pemindahan ibu kota negara (IKN) dari kota ke hutan. Justru agar ada pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, pembangunan itu sekarang harus dari daerah. Kota besar seperti Jakarta ini sudah tidak layak lagi karena sudah sangat padat, evolusi udara, dan rawan banjir.
“Itu cara berfikir yang kurang pas, mundur dan terbalik kalau harus membangun hanya di kota-kota saja. Karena itu, apa yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi selama ini sudah on the track, sudah benar,” tegas Wakil Ketua Umum PAN itu.
Hal itu disampaikan Yandri Susanto seusai sosialisasi 4 Pilar MPR RI dan menerima aspirasi dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam SMP, Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam SD, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Pendidikan Agama Islam SMK Kabupaten Serang. Mereka berharap ada perbaikan gaji, sertifikasi guru sekolah agama dari Kemenag RI, Forum Guru Honorer Agama Islam, dan kepastian status guru P3K di Gedung MPR RI, Senayan Jakarta, Senin (27/11/2023).
Guru
Khusus kesejahteraan bagi guru-guru daerah dengan standar UMP (upah minimum pendidikan) daerah, ini kata Yandri, selain perlunya kebijakan daerah, juga dari pemerintah pusat. “Sehingga apa pun statusnya dan siapa pun yang mengajar di sekolah itu memiliki kesejahteraan yang sama dengan guru-guru di kota. Termasuk sertifikasi,” jelasnya.
Menyinggung hilangnya pelajaran BTQ (baca tulis Quran) di SD, SMP, SMA, dan SMK menurut Yandri, Pemda dan Dinas Pendidikan Daerah seharusmya bisa mengawal hal tersebut. “BTQ itu muatan pelajaran lokal yang paling pas, sehingga harus dipertahankan
Mengenai soal penghapusan baca tulis alqur’an, Wakil ketua MPR dari Dapil banten II dari Partai Amanah nasional mengatakan, tadi saya mendapatkan laporan, bahwa di sekolah-sekolah umum, yang awalnya dulu menjadi muatan lokal sebagai mata pelajaran muatan lokal di sekolah umum, Apakah itu SD, SMP, SMA, SMK, nah sekarang di beberapa daerah, termasuk tadi saya dengar di beberapa daerah di Banten, baca tulis Quran itu BTQ itu sudah hilang. “BTQ itu muatan pelajaran lokal yang paling pas, sehingga harus dipertahankan. Saya minta Bupati, Walikota dan Gubernur agar muatan lokal ini dilanjutkan atau bisa dijadikan pelajaran ekstra kurikuler,” pungkasnya.(MM)
Komentar