Palembang, Sumselpost.co.id – Nahkoda tugboat Madelin Spirit, Khomsyah Alief sebagai tersangka atas insiden ambruknya jembatan P.6 Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto mengatakan ada empat orang yang diperiksa secara intensif oleh penyidik Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Sumsel.
Keempatnya adalah nahkoda kapal Tugboat Madelin Spirit, Khomsyah Alief, nahkoda kapal Tugboat Paris 22 Marlion, Mualim 2 kapal TB Madelin Spirit berinisial CH dan Masinis 2 kapal TB Paris 22 berinisial MA.
“Dari hasil pemeriksaan penyidik menetapkan nahkoda tugboat Madelin Spirit Khomsyah Alief sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 302 ayat (3) ancaman hukuman 10 tahun penjara denda Rp 1,5 Miliar, dan atau 323 ayat (2 dan 3) ancaman 10 tahun penjarara, denda 1,5 M. UU NO 17 thn 2008 tentang Pelayaran, dan atau pasal 359 KUHP ancaman hukuman penjara 5 tahun,” kata Sunarto kepada wartawan Rabu (14/8).
Untuk barang bukti berupa kapal Tugboat dan tongkang sudah diamankan tidak jauh dari TKP, dalam penjagaan anggota pos pangkalan sandar P13 Ditpolairud Polda Sumsel. Penyidik juga akan memeriksa saksi saksi lainnya serta berkoordinasi dengan instansi terkait diantaranya KSOP, Dishub Kabupaten Muba, Dinas PUPR Kabupaten Muba dan lainnya.
Sementara itu lima korban hilang akibat ambruknya Jembatan Lalan usai ditabrak kapal tongkang bermuatan batubara berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan, Rabu (14/8/2024).
Terakhir, korban ditemukan berjenis kelamin laki – laki bernama Ribut Riyadi (34). Sebelumnya telah ditemukan empat korban lainnya yakni Kusdio (42), Hendra Hanlipi (15), M. Alansyah (15) dan Misbahul Munir (31).
Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin mengatakan, korban Ribut yakni orang kelima yang dicari berhasil ditemukan di hari kedua pencarian.
“Korban Ribut ditemukan Rabu (14/8) sekitar pukul 10.10 WIB mengapung di tengah sungai lalan atau sekitar radius 50 M dari lokasi awal kejadian dalam keadaan meninggal dunia,” ujarnya.
Selanjutnya korban dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga guna dilakukan proses pemakaman.
“Dengan telah ditemukannya seluruh korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Semua Unsur SAR yang terlibat dalam proses pencarian seperti TNI AL, Polairud, Polsek Sungai lalan, Koramil sungai lalan, BPBD Muba serta masyarakat serta unsur SAR lainnya dikembalikan ke kesatuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih,” katanya.
Sebelumnya, jembatan Lalan, yang menghubungkan Desa Suka Jadi P.6 dan Desa Galih Sari P.11, ambruk setelah ditabrak kapal tongkang Sentana Jaya yang bermuatan batu bara, Senin malam (12/8) sekitar pukul 20.30 WIB.
Dalam kejadian tersebut, lima orang dilaporkan hilang, tujuh orang mengalami luka ringan, satu orang luka berat, dan sebuah kendaraan mini bus terjun ke sungai.
Kecelakaan terjadi saat jembatan P.6 ditabrak oleh Tugboat Medelin Spirit, yang dikendalikan oleh Khomsyah Alief dari Wistara Internasional Maritim (WIM), yang menggandeng tongkang Sentana Jaya.
Kapal tersebut mengalami kesulitan dalam pengaturan posisi dan akhirnya menghantam tiang jembatan, menyebabkan ambruknya dua ruas jembatan dan satu tiang.
Komentar