JAKARTA,SumselPost.co.id – Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, bahwa Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia ini sudah final. Karena itu, bagi golongan atau kelompok ormas yang mencoba merongrong Pancasila akan menjadi musuh bersama bangsa dan negara ini.
“Pancasila itu merupakan dasar dan ideologi negara yang sudah final, sehingga siapapun yang coba mengotak atik dan merongrong Pancasila akan menjadi musuh bersama bangsa dan negara ini,” tegas Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto pada wartawan seusai membuka kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI dalam rangka Penanaman Nilai-nilai Luhur Kebangsaan bekerjasama dengan Badan Pimpinan Nasional Generasi Emas Indonesia (BPN GESID), di Gedung MPR RI Senayan Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Kini dan ke depan bangsa ini harus fokus pada pembangunan, fokus pada kesejahteraan, fokus pada pengentasan kemiskinan dan kebodohan. “Jadi, perlu kesadaran bersama bahwa Pancasila itu mesti membumi bukan hanya dihafal tetapi menjadi perilaku dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.
Berbarengan dengan itu lanjut Waketum PAN itu,
bahwa Indonesia ini akan menuju Indonesia emas 2045, tapi tantangannya tidak mudah, apalagi bonus demografi 70%, ini kalau salah kelola Indonesia bisa menjadi negara yang bangkrut. Sebaliknya, kalau dikelola dengan baik, maka akan menyongsong Indonesia maju.
Oleh karena itu anak muda yang tergabung dalam GESID ini diharapkan menjadi pioneer, pejuang, pendobrak, garda terdepan untuk melakukan sebuah inovasi sehingga ada kesadaran besar di masyarakat desa, pemuda-pemuda desa. Mengingat kalau desa maju maka Indonesia pasti maju. “Tapi kalau desa itu semakin terpuruk maka otomatis Indonesia akan terpuruk,” ujarnya.
Alhasil menurut Yandri, satu desa itu satu produk, itu sejatinya terwujud dan masalah pemasaran sudah tidak ada persoalan karena pasar domestik lebih dari cukup. “Angka 300 juta bahkan akan lebih di 2045, sudah sangat cukup tidak perlu lagi impor. Untuk itu pula kata dia, perlu ada kerjasama simbiosis mutualisme antara desa dan pemerintah, pemerintah dan pemuda dan lain sebagainya,” tambahnya.
Kalau itu yang dilakukan maka bonus demografi yang usia 64 tahun tidak akan menjadi beban tetapi akan menjadi peluang yang hebat untuk bangsa dan negara ini.
Timnas Vs Argentina
Ketika ditanya pertandingn sepak bola antara Timnas Indonesia Vs Argentina, Yandri mengapresiasi yang luar biasa dan setinggi-tingginya karena itu bagian dari cara untuk membangkitkan wajah persepakbolaan Indonesia sekaligus wajah Indonesia di mata dunia. “Kita ucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PSSI, Bang Erick Thohir yang telah mengeluarkan inovasi-inovasi terbaiknya untuk persepakbolaan kita sekaligus mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia,” jelasnya.
Dia membayangkan bintang dunia sekelas Lionel Messi dan penjaga gawang yang legendaris Damián Emiliano Martínez Romero itu pasti akan memotivasi untuk bangkit bahwa Timnas bisa sejajar dengan bangsa dan negara lain, termasuk Argentina. “Jadi dengan mendatangkan orang-orang hebat itu, insyaAllah bisa menularkan kehebatanya itu kepada bangsa ini,” ungkapnya.
Soal harga tiket paling murah sebesar Rp600.000,- menurut Yandri itu tidak masalah, mungkin itu bagian dari cara skrining penonton yang memang terbatas dan masyarakat juga bisa menyaksikan dari TV, sehingga tidak harus datang ke stadion. “Tiket itu juga menguji bahwa kita ini bisa guyub karena mendatangkan Timnas Argentina ini tidak gratis, namun jangan sampai membebani keuangan negara,” tambahnya.
Selain itu kata Yandri sebagai bukti bahwa rakyat bisa menyumbang Rp600.000 untuk meningkatkan persepakbolaan Indonesia. “Ketua PSSI mendatangkan Timnas Argentina dengan tiket Rp600.000 itu tidak masalah disamping kapasitas GBK memang terbatas,” pungkasnya.(MM)
Komentar