Menlu Belarus Maxim Ryzhenkov Temui Sultan, Sepakat Tingkatkan Kerjasama Pertanian Kedua Negara

Nasional179 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id – Ketua DPD Sultan Baktiar Najamudin menegaskan bahwa pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Belarus Maxim Ryzhenkov, yang baru melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke Indonesia, ini untuk meningkatkan kerjasama kedua negara. Baik pertanian, energi, ketahanan pangan, perdagangan dan lain-lain, yang sudah berjalan baik selama ini.

“Jadi, pertemuan ini merupakan kelanjutan dari kerjasama sebelumnya yang sudah berjalan dengan baik, dan ke depan harus ditingkatkan lagi. Baik dalam bidang pertanian, buah-buahan cokelat, energi (oil), industri, perdagangan, ketahanan pangan dan lain-lain. Kebetulan antara Indonesia dan Belarus ini pertaniannya sama,” tegas Sultan di Gedung DPD RI Senayan Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Tampak Sultan didampingi
Wakil Ketua DPD Yorrys Raweyai dan sejumlah anggota DPD RI saat menerima kunjungan kehormatan rombongan Menteri Luar Negeri Belarus Maxim Ryzhenkov dan jajarannya tersebut.

Ketika ditanya apakah pertemuan tersebut menyinggung soal perang antara Rusia Vs Ukraina, Maxim Ryzhenkov, kata Sultan menjelaskan jika tidak lama lagi perang tersebut pasti berakhir, karena Belarus sendiri juga berdampak langsung. “Sebab, yang namanya perang itu tidak ada yang diuntungkan. Sebaliknya, malah saling merugikan kedua negara. Karenanya, perang itu sebentar lagi pasti berakhir,” jelas Sultan.

Selama imi Indonesia meningkatkan ekspor produk seperti karet alam, CPO, dan makanan beku ke Belarus. Sementara itu, Indonesia membutuhkan produk seperti potassium (bahan baku pupuk), alat transportasi, dan pertanian dari Belarus.

Maxim Ryzhenkov mengatakan optimistis kerja sama bilateral khusus di sektor pertanian dengan Indonesia akan terus meningkat sehingga akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi kedua negara. Karena itu, kedua negara sepakat untuk meningkatkan perdagangan, ekspor komoditas pertanian unggulan seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO), kelapa, dan karet. ”Pertemuan ini sangat positif. Kami akan terus meningkatkan kerjasama bidang pertanian,” kata Ryzhenkov.

Perlu diketahui bahwa Belarusia (Belarus) bukanlah bagian dari Rusia, meskipun keduanya memiliki hubungan sejarah dan budaya yang erat. Belarus adalah negara independen yang terletak di Eropa Timur, berbatasan dengan Rusia di timur laut, Ukraina di selatan, Polandia di barat, dan Lituania serta Latvia di barat laut.

Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Belarus menjadi negara independen dengan pemerintahannya sendiri. Meskipun Belarus dan Rusia memiliki hubungan yang dekat dan telah menandatangani beberapa perjanjian kerjasama, Belarus tetap menjadi negara berdaulat dengan pemerintahan, ekonomi, dan kebijakan luar negeri yang independen.

Namun, perlu diingat bahwa Belarus dan Rusia memiliki hubungan yang sangat erat dalam beberapa bidang, seperti ekonomi, keamanan, dan budaya. Kedua negara juga merupakan anggota dari beberapa organisasi internasional yang sama, seperti Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS). (MM)

Komentar