Mendiktisaintek Brian Yuliarto Dukung Pendirian Universitas Sunan Gresik

Nasional54 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto mendukung pendirian Universitas Sunan Gresik (USG) yang ada di Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur.

Pendirian kampus baru tersebut, kata Brian, merupakan bentuk nyata keterlibatan dan kontribusi masyarakat dalam mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju lainnya di dunia. “Partisipasi peran serta bapak ibu, baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta membantu menghasilkan sumberdaya manusia yang unggul,” ujar Brian saat menerima audiensi dengan jajaran civitas USG dan Politeknik Kirana di Gedung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Jakarta, Senin (28/5/2025).

Dikatakan Brian, riset maupun berbagai kajian yang dilakukan perguruan tinggi baik PTN maupun PTS dapat berjalan beriiringan untuk mendukung langkah Presiden Prabowo dalam mengembangkan kemajuan industri di Indonesia. “Presiden ingin membuat Indonesia sejajar dengan negara maju. Untuk langkah itu membutuhkan industri maju dan yang menjadi bahan bakarnya adalah sumber daya manusia unggul dan riset serta inovasi,” urainya.

Baca Juga  Polemik Al Zaytun, SETARA: Pemerintah Mesti Mengambil Tindakan Komprehensif dan Adil

Kehadiran perguruan tinggi baru seperti USG, kata Brian, patut diapresiasi sebagai salah satu komponen bangsa yang mau bergerak aktif dalam mengembangkan universitas. “Kita berharap bisa sinergi agar bisa menjadi solusi bagi permasalahan di sekitar kita dan jadi motor penggerak ekonomi,” paparnya.

Menurut Brian, saat ini angka partisipasi kasar (APK) di Indonesia masih berada di angka 32%. Dia berharap keterlibatan swasta dalam mendirikan perguruan tinggi bisa membantu meningkatkan APK di Indonesia menuju 39%.

Karena itu, pihaknya siap mendukung percepatan penuntasan proses perizinan berdirinya USG. “Secara prinsip kita akan membantu mempercepat proses iperizinan kampus ini, nanti akan saya pantau,” paparnya.

Mendiktisaintek juga langsung memerintahkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek Khairul Munadi untuk mengawal langsung proses percepatan perizinan USG sehingga bisa segera beroperasi sesuai dengan tahapan dan prosedur yang ada.

Baca Juga  FORMAPPI: Mendadak Bahas RUU, DPR Makin Sering Abaikan Prolegnas Prioritas

Dalam pertemuan itu, turut hadir Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Mukhamad Najib, Wakil Ketua MPR RI Rusdi Kirana, Ketua Fraksi PKB DPR RI yang juga pendiri USG Jazilul Fawaid, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani dan anggota Komisi X Muhammad Hilman Mufidi, Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI Abdul Rochim, Dewan Pakar USG Prof Maskuri, Prof Suryanto, Prof Abdul Muhith, serta jajaran civitas akademika USG.

Sementara itu, Jazilul Fawaid mengatakan bahwa pendirian USG dilakukan melalui proses penggabungan (merger) dua perguruan tinggi yakni Akademi Kebidanan Mandiri di Gresik dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional Indonesia (STIENI) Jakarta. “Terima kasih kepada Pak Mendiktisaintek yang telah menerima kami dan memberikan waktu khusus untuk audiensi sekaligus memberikan masukan-masukan untuk penuntasan proses perizinan USG,” katanya.

Baca Juga  APH "Bau Kencur", Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Keluang Tak Terkendali

Gus Jazil mengatakan bahwa seluruh tahapan sudah dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Kemendiktisaintek. Termasuk dengan mengunggah seluruh persyaratan administratif yang diperlukan. “Kami juga mengundang langsung Pak Mendiktisaintek untuk datang ke Gresik guna melihat langsung sekaligus meresmikan Kampus USG,” harapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek Khairul Munadi, mengatakan bahwa langkah USG mrlakukan merger perguruan tinggi swasta ini selaras dengan program penguatan kelembagaan perguruan tinggi yang dilakukan Kemendiktisaintek.

“Ini merupakan bagian yang ingin kami dorong untuk memperkuat kelembagaan perguruan tinggi. Ada sekitar 4.200 perguruan tinggi yang ingin kita dorong agar lebih kuat,” katanya.

Karena itu, pihaknya siap mengawal pendirian dan proses perizinan USG sesuai dengan prosedur yang ada. “Untuk kelembagaan baru harus mengurus izin universitasnya dulu, tapi untuk penggabungan nanti segera kita pelajari,” tuturnya. (MM)

Komentar