Memperkuat Identitas Bangsa, GKR Hemas Membumikan Empat Pilar dalam Kehidupan Sehari-Hari Melalui Nilai Budaya Yogyakarta

Berita Utama74 Dilihat
banner1080x1080

YOGYAKARTA,SumselPost.co.id – Dalam semangat menjaga persatuan dan memperkuat identitas bangsa di tengah tantangan zaman, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas selaku Anggota MPR RI mewujudkan komitmennya terhadap penguatan nilai-nilai kebangsaan melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan tema “Membumikan Empat Pilar Kebangsaan dalam Kehidupan Sehari-Hari”.

Kegiatan ini diselenggarakan di Lumbung Mataraman Dewi Sri Purwosari, Kec. Girimulyo Kabupaten Kulonprogo dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat mulai dari pelajar, tokoh masyarakat, pemuka agama, kelompok tani, hingga perangkat setingkat kecamatan.

Diskusi ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar tidak hanya memahami Empat Pilar Kebangsaan – yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika – secara normatif, tetapi juga menginternalisasikannya dalam kehidupan sosial, budaya, dan spiritual sehari-hari.

Baca Juga  OC Kaligis Datangi Bawaslu Layangkan Surat Keberatan Indikasi Kecurangan di Pilkada Muara Enim

Dalam kesempatan itu, GKR Hemas menekankan bahwa masyarakat Yogyakarta memiliki modal sosial dan budaya yang kuat untuk menjadi contoh dalam membumikan nilai-nilai kebangsaan.

“Yogyakarta dikenal sebagai pusat kebudayaan yang sarat akan nilai-nilai luhur seperti toleransi, gotong royong, unggah-ungguh (tata krama), dan kesetiaan terhadap tanah air. Nilai-nilai ini sejatinya adalah manifestasi dari Empat Pilar Kebangsaan itu sendiri. Maka, membumikan pilar-pilar kebangsaan bisa dimulai dari memperkuat budaya lokal yang telah kita warisi turun-temurun,” tegas GKR Hemas, Jumat (27/6/2025).

Baca Juga  Polda Sumsel Terus Tertibkan Minyak Ilegal di Muba

Lebih lanjut, Anggota MPR RI yang juga Wakil Ketua DPD RI tersebut menyoroti pentingnya peran keluarga dan lingkungan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Ia menyatakan bahwa pendidikan karakter bukan semata-mata tugas lembaga pendidikan formal, melainkan merupakan tanggung jawab kolektif yang berakar dari tradisi dan kearifan lokal. Pancasila dan nilai-nilai budaya Jawa seperti tepa selira, sumeleh, dan eling lan waspada, sejatinya saling memperkuat.

“Nilai-nilai budaya lokal adalah benteng ideologis yang bisa menjaga masyarakat dari disorientasi identitas di tengah arus globalisasi saat ini. Yogyakarta bisa menjadi contoh bagaimana budaya menjadi instrumen kebangsaan yang hidup dan dinamis,” ujarnya.

Baca Juga  AMPCB Pertanyakan Kinerja TACB, Ini Respon Ketua TACB Kota Palembang

Selain diskusi, acara ini juga dirangkaikan dengan memperkenalkan Lumbung Mataraman Dewi Sri Purwosari sebagai pusat kegiatan budaya dan edukasi pertanian bagi masyarakat.

Melalui kegiatan ini, GKR Hemas kembali menegaskan bahwa pelestarian budaya dan penguatan nilai kebangsaan bukan dua hal yang terpisah, melainkan satu kesatuan. Membumikan Empat Pilar adalah tentang bagaimana masyarakat hidup dalam harmoni, saling menghormati, dan terus menjaga warisan leluhur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (MM)

 

Komentar