Lestari: Kolaborasi yang Kuat Harus Dilakukan untuk Wujudkan SDGs, HAM, dan Demokrasi

Nasional531 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id- Hubungan yang kuat antara tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi harus mampu diwujudkan oleh para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah untuk menjamin pemenuhan hak-hak dasar setiap warga negara.

“Politisi memikul tanggung jawab moral untuk berkontribusi dalam menjaga keseimbangan antara stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan perlindungan hak-hak individu dalam proses pembangunan,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat memberi sambutan pada acara ASEAN Parliamentarians for Human Rights (APHR)-MPR RI Collaboration to Host Rountable Discussion on SDGs, Human Rights and Democracy in Indonesia, di Kompleks MPR RI/DPR RI/DPD RI di Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Baca Juga  BULD DPD RI Tetapkan Pemantauan Raperda Tata Kelola Pemerintahan Desa dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat

Hadir pada acara itu antara lain Mercy Chriesty Barends (Chairperson of APHR) dan Yuyun Wahyuningrum (Executive Director APHR).

Selain itu sejumlah anggota DPR RI seperti Adian Yunus Yusak Napitupulu, Irma Suryani Chaniago, Bonnie Triyana, Ledia Hanipa Amaliah dan Ratna Juwita Sari juga hadir sebagai pembicara.

Acara tersebut juga dihadiri oleh anggota DPR/MPR dari sejumlah fraksi di parlemen, sejumlah anggota DPRD Provinsi, dan sejumlah organisasi swadaya masyarakat.

Baca Juga  Hadiri Peringatan Hari Buruh 2025, Puan Berterima Kasih Partisipasi Buruh dalam Membangun Bangsa

Pada kesempatan itu, Lestari mengungkapkan,
MPR RI pada 26 November 2024 lalu telah membentuk Kaukus Nasional SDG’s sebagai wadah untuk mengawal kebijakan yang sejalan dengan demokrasi, keberlanjutan, dan hak asasi manusia.

Pada salah satu kegiatan dalam kaukus tersebut, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, terungkap bahwa pemahaman masyarakat terhadap SDGs baru sebatas singkatannya dan 17 tujuan SDGs semata, tetapi belum memahami tujuan setiap programnya.

Menurut Rerie, salah satu problem kesenjangan dalam pembangunan disebabkan keengganan kita untuk melakukan pemetaan permasalahan yang dihadapi dan pemahaman terhadap penerapan HAM dalam proses pembangunan.

Baca Juga  Pemerintah Harus Tegas Tolak Keinginan Trump untuk Relokasi Pengungsi Gaza ke Indonesia

Para pemangku kepentingan, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus mampu mewujudkan SDGs dalam proses pembangunan.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap kolaborasi semua pihak terkait upaya mewujudkan pelaksanaan SDGs, HAM, dan demokrasi harus konsisten dibangun.

Setiap individu, tegas Rerie, harus bisa mengambil peran aktif secara bersama agar proses pembangunan yang dilakukan saat ini mampu memenuhi hak-hak dasar setiap warga negara. (MM)

Komentar