Kuntaw, Seni Bela Diri Palembang Warisan Budaya Kesultanan Palembang Darussalam

Berita Utama65 Dilihat
banner1080x1080

Palembang, Sumselpost.co.id — Seni bela diri tradisional Palembang, Kuntaw, yang merupakan warisan budaya Kesultanan Palembang Darussalam, kembali ditampilkan ke hadapan publik. Atraksi Kuntaw diperagakan oleh dua guru pencak silat senior, Raden Arifin dan Kemas H. Ali Zuber, saat aksi damai yang digelar di halaman Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Jumat (12/12/2025).

Kuntaw dikenal sebagai seni bela diri khas Palembang yang telah diwariskan sejak abad ke-17 dan terus dilestarikan hingga kini. Untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya tersebut, Raden Arifin bersama Kemas H. Ali Zuber mendirikan Perguruan Pencak Silat Laskar Palembang sebagai wadah pembinaan generasi muda.

Raden Arifin mengatakan, pendirian perguruan tersebut bertujuan untuk melestarikan seni bela diri peninggalan para Sultan Palembang agar tidak punah tergerus zaman.
“Kami mendirikan Perguruan Pencak Silat Laskar Palembang untuk melestarikan warisan budaya Kesultanan Palembang Darussalam. Kuntaw merupakan seni bela diri warisan Sultan Palembang yang harus terus dijaga keberadaannya,” ujar pria yang akrab disapa Mang Rifin.

Hal senada disampaikan Kemas H. Ali Zuber atau yang dikenal dengan sapaan Cek Ali. Ia menegaskan komitmennya bersama para pendekar lainnya untuk mempertahankan seni bela diri tradisional Palembang.
“Saya bersama kawan-kawan, seperti Mang Rifin, Mang Mael, dan Cek Kadir, akan terus mempertahankan seni bela diri pencak Palembang, khususnya Kuntaw dan Betanggem. Selama hayat kami, warisan budaya Kesultanan Palembang Darussalam ini akan terus kami lestarikan,” tegasnya.

Saat ini, Perguruan Pencak Silat Laskar Palembang telah memiliki ratusan murid yang aktif berlatih. Diharapkan, melalui pembinaan tersebut, seni bela diri Kuntaw dapat terus berkembang dan tetap eksis sebagai identitas budaya Kota Palembang.

(Kms. Sofyan Abdullah)

Komentar