JAKARTA, SumselPost.co.id – Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri mengapresiasi invoasi-inovasi yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) RI saat pelaksanaan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M. Kemenag mengakomodir pelaksanaan haji tahun ini jauh lebih baik dan lebih tertata rapi dari tahun tahun sebelumnya.
“Inovasi-invosasi dan terobosan yang terus dilakukan untuk perbaikan pelayanan haji tahun ini oleh Kemenag patut diacungi jempol,” tegas Hasan Basri yang juga menjabat sebagai Ketua PBSI Kaltara, Jumat (28/6/2024).
Mantan Sekretaris Umum HIPMI Kaltara ini menilai program yang dapat di-highlight itu diantranya program haji ramah lansia lalu penyediaan konsumsi tiga kali sehari selama jemaah haji berada di Makkah.
“Lalu penambahan layanan fast track pada embarkasi di beberapa daerah, pelayanan kesehatan, transportasi dan perlindungan jemaah haji. Namun, memang tetap ada evaluasi-evaluasi yang tahun depan harus diperbaiki lagi,” jelas Ketua Saudagar Muhammadiyah Kaltara ini.
Dia mengatakan, dalam ibadah haji tahun ini jumlah jamaah haji yang berangkat merupakan kuota terbanyak sepanjang sejarah penyelenggarasn ibadah haji Indonesia. Tercatat Indonesia mendapatkan kuota dengan jumlah total 241.000 kuota haji. Terdiri dari 213.320 jamaah dan 27.680 jamaah haji khusus.
“Penambahan kuota ini juga berkat kerja teman-teman untuk melakukan lobi-lobi kepada pemerintah Arab Saudi sehingga kuota kita terbanyak sepanjang pelayanan haji sebelum-sebelumnya, karenanya kami turut melakukan pengawasan dari awal,” ungkap Hasan Basri yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina Kadin Kaltara.
Selain itu, lanjut Hasan Basri skema Murur yaitu Mabit (bermalam) dengan cara melintasi Muzdalifah dari Arafah. Jemaah haji yang selesai wukuf di Arafah menggunakan bus melintas secara pelan melewati Muzdalifah dengan berdiam di dalamnya, tanpa turun dari bus. Pengangkutan jemaah haji melalui skema murur ini dapat mengurangi lebih dari 30 persen pergerakan kepadatan jemaah haji di Muzdalifah.
“Ini merupakan terobosoan dan inovasi yang berdampak positif serta sangat membantu jemaah haji terutama para jemaah lansia,” jelas mantan Wakil Ketua Koni Kaltara ini.
Tahuh ini kata Hasan, banyak inovasi Kemenag yang memudahkan para calon jemaah haji. Juga banyak proses administrasi yang tidak perlu dilakukan saat tiba di Arab Saudi.
“Sebelum haji tahun ini, para calon jemaah haji yang telah masuk daftar tunggu harus melakukan pelunasan pembayaran biaya haji sebelum dilakukan cek istitha’ah (kemampuan jasmani dan ruhani,red),” pungkas Hasan Basri.(MM)
Komentar