Kepada Tim Ahli AS, DPR RI Tegaskan Indonesia Terus Kedepankan Energi Hijau

Nasional255 Dilihat

JAKARTA,SumselPost.co.id – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Edy Soeparno mengungkapkan, pengembangan hilirisasi dari sumber daya alam Indonesia akan terus mengedepankan sektor energi hijau. Hal itu ia sampaikan saat Tim Ahli dari Kongres dan Senat Amerika Serikat, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024).

“Hari ini Kami menerima kunjungan dari tim ahli kongres dan senat Amerika Serikat (AS). Mereka memfokuskan kepada Environment Social and Governance (ESG). Dalam kesempatan ini kami juga jelaskan bahwa pengembangan produksi sumber daya alam di Indonesia saat ini masuk tahap hilirisasi. Tentu dengan berbasis energi terbarukan, energi hijau dengan memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan hidup,” ujarnya.

Baca Juga  Raih MKD Award 2023, Hetifah Sjaifudian: Penghargaan Ini Bukan Hanya Milik Saya Tapi Juga Seluruh Masyarakat Kaltim

Bahkan, lanjut Edy, dalam rangka mengusung energin hijau tersebut, saat ini DPR RI bersama pemerintah juga tengah menyusun dan menyelesaikan undang-undang energi baru dan terbarukan. Hal itu sebagai sebuah komitmen Indonesia untuk penggunaan energi yang lebih bersih dan berkesinambungan. Tidak hanya itu, beberapa perusahaan tambang global di Indonesia juga menerapkan ESG beyond compliance dari peraturan di Indonesia diantaranya PT Vale Indonesia dan PT Freeport Indonesia.

Dalam kesempatan itu Tim Ahli dari AS tersebut juga mempertanyakan kemungkinan untuk berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, mereka melihat selama ini Investasi Republik Rakyat Tiongkok (RTT) termasuk teknologi untuk processing smelter mineral kritis sangat dominan di Indonesia.

Baca Juga  134 Peserta Parlemen Remaja Se-Indonesia Bersidang Mengambil Keputusan UU KUHP

“Kami sampaikan, Indonesia sangat terbuka dengan investasi dari manapun, termasuk dari Negara Barat, jika kondisi dan rencana bisnisnya sesuai. Kami mengakui bahwa pasar Indonesia dibanjiri oleh produk dari RTT, itu dikarenakan beberapa produk unggulan mereka tidak masuk ke pasar Amerika karena kebijakan pajak dari Amerika terhadap produk-produk dari RTT,” kata Edy.

“Sehingga mereka harus masuk ke pasar-pasar lain termasuk ke Indonesia. sebut saja produk tekstil dan barang jadi yang saat ini membajiri Indonesia. Hal itu menjadi perhatian kita untuk membuka ruang dialog bagi semua. Harapannya untuk bisa menjalankan transisi energi,” pungkas Politisi PAN ini.(MM)

Baca Juga  HUT ke-79, Puan: TNI Harus Terus Cintai Rakyat: Ojo Pedhot Oyot!

 

Komentar