Muara Enim Sumselpost.co.id – Kepala Desa (Kades) Aur Duri Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim Muslim angkat bicara soal jalan di desanya dijadikan jalan alternatif Aur Duri-Muara Enim untuk mengatasi kemacetan. Terlebih lagi saat ini tengah penghujung Ramadhan yang mana para pemudik lebaran melalui kendaraanya yang melintas dari arah Muara Enim -Palembang, bahkan dari arah Jawa dan Lampung dapat menggunakan jalan alternatif Aur Duri muara Enim.
Demikian dijelaskan oleh Kades Aur Duri Muslim terkait keberadaan jalan alternatif didesa Aur Duri-Muara Enim,serta sejarah berdirinya jalan yang kini dijadikan jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan jelang lebaran 1445 H. Berikut juga wawancara langsung dengan sosok Kepala Desa (Kades) Aur Duri Muslim terkait keberadaan jalan alternatif tersebut.
“Ya bebas macet dengan jarak tempuh hanya 30 menit Bisa digunakan di Desa-desa dalam Kecamatan Rambang Niru, Lubai dan Lubai Ulu Proses pekerjaannya telah selesai di cor beton tinggal lanjutan aspal dan perbaikan jembatan Niru desa Aur Duri,”jelas Muslim meninjau jalan alternatif tersebut (07/4).
Diungkapkan Kades Muslim, bahwa keberadaan jalan alternatif diwilayah desanya perencanaannya pada tahun 2016 lalu Jalan yang melintasi desa Aur Duri sepanjang 11 kilo meter menuju Muara Enim 35 kilo meter dengan jarak tempuh hanya 30 menit.
”Kini tinggal jalan logging yang belum di aspal dari Aur Duri sampai ke jembatan layang PT TEL, Karena di gunakan perusahaan MHP untuk angkutan kayu kapasitas tonase 30 sampai 40 ton.
“Ya, 2016 awal kegiatan itu jalan di buka oleh kegiatan TMMD TNI AD, yang di jadikan jalan itu tanah masyarakat dan kebun masyarakat Aur Duri dihibahkan untuk pembukaan jalan baru, yang mana saat itu terdapat kebun karet, sawit, semak belukar dan masyarakat Aur Duri sepanjang 11 kilo meter memberikan pada negara dengan lebar 12 meter X panjang 7000 meter dari dusun 1 sampai dusun 4,” ungkap Kades Aur Duri Muslim menjelaskan.(07/04).
Lanjut Muslim, bahwa pada tahun 2022 jalan tersebut dilakukan perkerasan jalan dan lanjut dilakukan cor beton dan aspal Oktober tahun 2023 sampai Maret 2024 Kegiatan belum selesai masih perlu penimbunan dan perbaikan tanah geometrik,jembatan, tembok penahan dan box culvert yang sangat di perlukan Karena bila musim hujan jalan tersebut banjir diketinggian 1,5 meter sehingga kendaraan tidak bisa melintas,”terang Kades.
Ditambahkan Muslim, bahwa saat itu kita ikut berperan dari awal agar masyarakat sadar untuk kebaikan bersama, dan perlu diketahui saat itu masyarakat waktu itu banyak yamg tidak mau kalau pembukaan jalan baru tanpa ganti rugi, namun saat terus diberikan pemahaman serta penjelasan dampak positifnya tersebut,
Alhamdulillah dengan penjelasan dan pendekatan persuasif masyarakat akhirnya mengerti dan mau menghibahkan kebun mereka untuk digusur dijadikan jalan baru jalan yang sekarang dapat dinikmati oleh masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Rambang Niru,Rambang,Lubai, dan Lubai Ulu,”tambah Muslim.
Diketahui bahwa dengan jarak tempuh sangat singkat.dari wilayah Lubai ke Muara Enim hanya 1 jam Sedangkan Jika melewati Kota Prabumulih menempuh jarak 2,5 jam, dan jalan alternatif yang kita rintis dulu akses jalan 5 Kecamatan dengan jarak tempuh yang singkat menuju Ibukota Kabupaten Muara Enim, dan juga dalam waktu dua bulan ini masyarakat telah menggunakan jalan sejak dicor dan di aspal melintasi jalan lintas Aur Duri Muara Enim.
“Berharap jalan yang telah kita perjuangan tidak dirusak oleh adanya mobil bermuatan tonase berat, mobil kayu MHP, mobil perusahaan kapasitas 30-40 Ton, dan semua itu pasti kita stop namu jika mobil kendaraan pribadi welcome ,”pungkas Muslim .(Jn)
Komentar