iPhone Penumpang.Hilang, Komisi VI DPR Pertanyakan Integritas dan Budaya Kerja Kru Garuda Indonesia, Pantas Terus Merugi

Nasional210 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id – Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam turut menyoroti kasus hilangnya iPhone milik penumpang di kabin pesawat Garuda Indonesia yang diduga dicuri oleh awak kabin. Menurutnya, insiden ini bukan sekadar soal kehilangan barang, tapi mengindikasikan rusaknya budaya kerja di tubuh maskapai pelat merah tersebut.

“Ini bukan cuma soal HP hilang. Kalau benar iPhone itu terlacak di hotel tempat kru Garuda menginap lalu dibuang, itu artinya budaya kerja di Garuda sudah sangat buruk. Sudah seperti kanker, makanya bukan cuma keuangan yang terus rugi, tapi integritas SDM-nya juga bermasalah,” tegas Mufti Anam di Jakarta, Rabu (10/6/2025).

Seperti diberitakan, kasus hilangnya iPhone milik penumpang pesawat Garuda Indonesia viral di media sosial. Dalam unggahannya, penumpang atas nama Michael Tjendara menyebut iPhonenya dicuri saat melakukan penerbangan Garuda GA716 rute Jakarta-Melbourne, Jumat (6/6/2025) lalu. Ia mengatakan bahwa iPhone-nya hilang di dalam pesawat yang diletakan di kantong kursi.

Michael pun mengaku langsung melaporkan kejadian ponsel hilang ke petugas Garuda, namun handphone-nya tak kunjung ditemukan. Ia kemudian mencoba melacak keberadaan ponsel tersebut melalui aplikasi, dan iPhone miliknya terlacak berada di hotel yang berada di 9 Riverside Quay, Southbank.

Baca Juga  Ketua Komisi X DPR Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain di GBK

Sesampainya di lokasi tersebut, Michael menuturkan bahwa ada 20 orang awak Garuda GA716 yang menginap. Ia mengaku mendapat informasi itu dari petugas hotel.

Tak lama, pihak Garuda melakukan penggeledahan ke beberapa kamar awak maskapai. Kemudian, setelah menggeledah beberapa kamar, pihak Garuda memerintahkan para awak maskapai untuk keluar hotel.

Namun, saat Michael mencoba melacak kembali handphone miliknya setelah awak Garuda di hotel itu keluar. Setelah.10 menit berlalu, iPhone miliknya justru sudah berpindah lokasi ke Yarra River di Southbank Promenade, yang jaraknya 100 meter dari hotel.

Mufti pun menyayangkan kejadian tersebut dan menilai kru maskapai Garuda Indonesia telah gagal menjaga kepercayaan penumpangnya. “Penumpang bukan saja kehilangan barang namun juga kehilangan rasa aman dan kepercayaan di tempat yang seharusnya menjaga penumpangnya,” jelas Legislator dari Dapil Jawa Timur II tersebut.

Lebih jauh, Mufti Anam juga mengkritik PT Garuda Indonesia yang terus-menerus menerima suntikan dana dari pemerintah. Baik melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) maupun dari holding Danantara, namun tak kunjung menunjukkan perbaikan signifikan.

“Kita bicara soal kepercayaan publik. Bagaimana Garuda bisa bangkit, kalau integritas SDM-nya saja dipertanyakan? Pemerintah dan Danantara katanya sudah menyuntikkan dana hingga puluhan triliun. Tapi untuk urusan dasar seperti keamanan barang penumpang saja, Garuda gagal,” ungkapnya kecewa.

Baca Juga  Haul Gus Dur ke-14, 'Amanat Ciganjur' Ingatkan Pemilu 2024 Tak Sekadar Berebut Kuasa

Mufti menekankan, seharusnya Garuda tak hanya fokus pada restrukturisasi keuangan semata namun juga merombak total kultur kerja dan manajemen internal. “Garuda itu bukan cuma butuh tambal sulam keuangan, tapi bedah besar-besaran di sisi SDM dan integritas. Percuma dikasih triliunan kalau kejujuran di lapangan tidak ada,” katanya.

Untuk diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan PT Garuda Indonesia (Persero) akan mendapat suntikan dana dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Dana tersebut tidak lagi berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN), namun Garuda akan menerima pendanaan melalui Holding Operasional Danantara.

Informasi terkini, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan sovereign wealth fund Indonesia, Danantara, mengenai suntikan dana sekitar US$500 juta atau setara Rp8,15 triliun (asumsi kurs Rp16.300 per dolar AS). Kesepakatan disebut akan tercapai pada bulan Juni atau Juli.

Terkait hal tersebut, Mufti mendesak Kementerian BUMN dan Danantara untuk mengevaluasi menyeluruh PT Garuda Indonesia, termasuk bentuk suntikan dana yang diberikan. “Itu dananya dalam bentuk apa? Pinjaman? Penyertaan? Jangan sampai negara rugi dua kali, uangnya hilang, reputasi juga hancur,” tandas Mufti.

Baca Juga  Jadi Presiden Uni Parlemen Negara OKI, Puan Pimpin Sidang Pembukaan Konferensi PUIC ke-19

Anggota Komisi DPR yang bermitra dengan BUMN itu pun menyatakan pihaknya akan terus mengawal hal tersebut demi kebaikan PT Garuda Indonesia di masa mendatang. Khususnya, mengenai suntikan dana ke Garuda.

“Kami berharap dengan adanya pendanaan ini, kinerja BUMN khususnya Garuda Indonesia bisa terus berkembang. Ini PR bagi Garuda bagaimana meningkatkan dan mengoptimalkan aset yang ada,” tambahnya.

Terkait kasus hilangnya iPhone milik penumpang ini, Garuda tengah melakukan investigasi. Garuda meminta maaf atas ketidaknyamanan penumpang dan telah membebastugaskan semua awak kabin yang bertugas dalam penerbangan GA 716 rute Jakarta–Melbourne demi mendukung investigasi yang tengah dilakukan.

Dia mengingatkan agar kejadian seperti ini jangan sampai terjadi lagi. “Kasus kehilangan barang penumpang seperti ini sudah sering terjadi. Garuda harus memperbaiki diri baik dari segi pelayanan maupun integritas perusahaan. Kalau tidak, lama kelamaan Garuda akan ditinggalkan konsumen dan pastinya semakin merugi,” pungkas Mufti. (MM)

 

Komentar