SumselPost.co.id. Palembang,- Pemerhati Kebijakan (Publik Pemerintah) Dan Advokasi (PEKA) Provinsi Sumatera Selatan merilis survei terbaru terkait popularistas dan elektabilitas pasangan calon walikota dan wakil walikota Palembang pada Pilkada 2024. (21/10/2024).
Ketua PEKA Sumatera Selatan, Ki Edi Susilo dalam pidatonya menyebutkan bahwa dalam kegiatan survei dimaksud pihaknya mengandeng Institut Berdaya yang dilaksanakan sejak tanggal 28 September sampai dengan 18 Oktober 2024.
Ki Edi Susilo memaparkan bahwa survei yang dilakukan oleh pihaknya adalah survei independent dan lebih orisinil, dengan menggunakan metode standar multistage random sampling, melalui wawancara tatap muka langsung kepada 440 responden terpilih dengan menggunakan kuesioner yang disebar di tiap 107 kelurahan dalam 18 kecamatan se kota Palembang.
“kegiatan survei ini bertujuan untuk mengetahui penilaian masyarakat kota palembang terhadap para calon walikota dan wakil walikota di kota palembang, untuk memetakan tingkat popularitas dan kedisukaan serta potensi elektabilitas ketiga pasang calon kepala daerah kota Palembang 2024” tutur Ki Edi.
Dari hasil survei yang dilakukan, di tingkat popularitas ketiga Pasangan Calon (Paslon) Kepala Daerah Kota Palembang, beradu kuat antara pasangan nomor urut 1 Fitrianti Agustinda-Nandriani Octarina sebesar 88.1%. Dan pasangan nomor urut 2 Ratu Dewa-Prima Salam sebesar 91.8%, selanjutnya menyusul pasangan nomor urut 3 Yudha Pratomo Mahyuddin-Baharuddin dengan perolehan hasil sebesar 61.2%.Berikutnya Prasetyo, S.Th.I, SH, MHI mewakili Tim Survei memaparkan secara detail hasil survei yang telah dilaksanakan lebih kurang tiga pekan tersebut.
“Benar disampaikan Ki Edi Susilo, Ketua PEKA Sumsel tersebut, ketika publik ditanya diantara ketiga paslon Kepala Daerah Kota Palembang (Q. apakah ibu/bapak/saudara/i Tahu/pernah mendengar/membaca/melihat/bertemu?), maka hasilnya sebagaimana disebutkan oleh Ki Edi” tutur Gus Tyo sapaan akrab Prasetyo.
Namun, Ketika pertanyaan dilanjutkan pada tingkat kedisukaan, maka jawaban yang diperoleh pasangan nomor urut 1 Fitrianti Agustinda-Nandriani Octarina sebesar 75.0%. Dan pasangan nomor urut 2 Ratu Dewa-Prima Salam sebesar 83.4%, selanjutnya untuk pasangan nomor urut 3 Yudha Pratomo Mahyuddin-Baharuddin mendapat perolehan sebesar 46.5%
“Dapat kami jelaskan beberapa faktor yang membuat Ratu Dewa – Prima Salam mendapat memperoleh persentase kedisukaan tertinggi di Pilkada Palembang 2024, pertama tergambar mulai dari distribusi dukungan yang merata di aneka segmen demografis seperti suku, gender, tingkat pendidikan, penghasilan, profesi, usia, pemilih partai dan ormas. Termasuk, distribusi di setiap dapil,” terangnya.
Selanjutnya Gus tyo menjelaskan potensi kemenangan pada Pilkada 2024 telah cukup tergambar dari posisi elektabilitas tertinggi sebesar 42,8%, yang diperoleh paslon nomor urut 2 Ratu Dewa-Prima Salam.
Sementara kompetitornya, paslon nomor 1 tertinggal di posisi elektabilitas 32.5% serta paslon nomor 3 di posisi elektabilitas 21.0%. sedangkan belum menjawab/abstain sebesar 2.7%.
“Jadi dengan selisih kemenangan hingga 10 lebih persenan tersebut tidak cukup mudah untuk dikejar dalam waktu kurang lebih dari satu bulan menjelang Pilkada 27 November 2024 nanti,” ujar gus.
Kembali menurut Ki Edi, survei ini bisa berubah dalam waktu kurang satu bulan ini jika terjadinya potensi dinamika politik yang luar biasa. Namun, jika situasi politik normal seperti seperti saat ini, PEKA Sumsel dan Institut Berdaya mensurvei bahwa tidak akan ada pergerakan yang luar biasa perubahan itu sehingga cukup sulit buat paslon nomor 1 atau bahkan nomor paslon nomor 3 untuk mengejar elektabilitas Ratu Dewa – Prima Salam
Namun begitu, Gus Tyo menambahkan, di luar pemilih yang telah memantabkan pilihannya, ada juga pemilih yang masih berkategori soft supporter. Yaitu, mereka yang sudah memilih tapi bisa berubah, jika ditambahkan persentasenya dengan pemilih yang belum menentukan pilihannya maka angkanya masih cukup tinggi, yaitu 27,9%.
“Itulah yang kami sampaikan tadi sebagai lahan tak bertuan. Yaitu, pemilih cair yang masih bisa diperebutkan oleh paslon siapa dan mana saja, sehingga bisa dikatakan bahwa peta politik Palembang hingga hari pemilihan nanti masih sangat dinamis sekali. ” pungkasnya. ( Rilis)
Komentar